REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Para pemimpin negara barat yakni Prancis, Inggris dan Kanada mengeluarkan pernyataan bersama pada Senin (19/5/2025). Mereka mengingatkan akan mengambil tindakan nyata kepada Israel jika pemerintah zionis tersebut tidak segera menghentikan serangan militer yang sedang berlangsung di jalur Gaza dan mengakhiri blokade terhadap bantuan kemanusiaan.
Palestine Chronicle melaporkan, pernyataan tersebut mencerminkan rasa frustrasi dunia internasional terhadap tindakan Israel di Gaza, serta meningkatnya kekhawatiran atas bencana kemanusiaan yang semakin dalam dan berlanjutnya pelanggaran hukum internasional .
“Kami sangat menentang perluasan operasi militer Israel di Gaza. Tingkat penderitaan rakyat Gaza tidak dapat ditoleransi. Pengumuman kemarin bahwa Israel akan mengizinkan sejumlah makanan pokok masuk ke Gaza sama sekali tidak memadai,” bunyi pernyataan tersebut.
“Kami tidak akan tinggal diam sementara Pemerintah Netanyahu melakukan tindakan mengerikan ini. Jika Israel tidak menghentikan serangan militer baru dan mencabut pembatasannya terhadap bantuan kemanusiaan, kami akan mengambil tindakan konkret lebih lanjut sebagai tanggapan,” tambahnya.
Mereka juga menyatakan penolakan keras terhadap perluasan permukiman ilegal Yahudi Israel di Tepi Barat yang diduduki, dengan menegaskan kembali bahwa permukiman tersebut ilegal dan merusak kelangsungan hidup negara Palestina serta keamanan warga Israel dan Palestina.
Pernyataan tersebut juga mengecam bahasa menjijikkan yang baru-baru ini digunakan oleh anggota Pemerintah Israel, yang mengancam bahwa, dalam keputusasaan mereka atas kehancuran Gaza, warga sipil akan mulai pindah.
“Pemindahan paksa permanen merupakan pelanggaran hukum humaniter internasional,” pernyataan tersebut mencatat.