Jumat 09 May 2025 23:06 WIB

Buntut Trump Kecewa: Menhan AS Batal ke Tel Aviv, Israel Ditekan Ikut Kesepakatan Soal Gaza

Trump kecewa dengan sikap Netanyahu yang memanipulasi.

Menhan AS Pete Hegseth batal kunjungi Tel Aviv.
Foto: AP Photo/Evan Vucci
Menhan AS Pete Hegseth batal kunjungi Tel Aviv.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV— Media Israel mengungkapkan pada Jumat (9/5/2025 bahwa Menteri Pertahanan Amerika Serikat Pete Hegseth membatalkan kunjungan yang direncanakan ke Israel pekan depan, di tengah-tengah indikasi meningkatnya ketegangan antara Washington dan Tel Aviv.

Saluran televisi Israel "I24 News" mengutip sebuah sumber yang mengatakan Hegseth membatalkan kunjungannya tanpa menyebutkan tanggal alternatif.

Baca Juga

Sementara surat kabar "Yediot Aharonot" menjelaskan Menteri Amerika Serikat tersebut mengatakan kepada warga Israel bahwa alasan pembatalannya adalah karena dia harus bergabung dengan delegasi Presiden Donald Trump dalam lawatannya ke Timur Tengah yang dijadwalkan pada pertengahan Mei.

Sementara itu, Israel Hayom melaporkan bahwa kunjungan Trump ke Israel sendiri tergantung pada tercapainya kesepakatan dengan Gerakan Perlawanan Islam Hamas untuk gencatan senjata di Jalur Gaza dan pertukaran tawanan.

Ini mengindikasikan Gedung Putih tidak melihat adanya keuntungan dari kunjungan tersebut tanpa adanya kemajuan yang nyata dalam file ini.

Dalam konteks terkait, koresponden Radio Angkatan Darat Israel, Yani Kozin, mencatat bahwa Trump memutuskan untuk memutuskan kontak langsung dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu setelah diberitahu oleh rekan-rekan dekatnya bahwa Netanyahu "mempermainkannya".

Kozin menambahkan pada platform "X" bahwa Trump "tidak suka terlihat seperti orang bodoh", yang mendorongnya untuk mengambil sikap tajam terhadap Netanyahu.

BACA JUGA: Pakistan: Negara Islam dengan Nuklir Terbesar ke-7 Dunia, Israel Nafsu Ingin Hancurkan

Surat kabar Israel, Haaretz, mengutip sebuah sumber yang mengatakan bahwa pemerintah Amerika Serikat memberikan tekanan yang besar kepada Israel untuk mencapai kesepakatan dengan Hamas, bertepatan dengan kunjungan Presiden Amerika Serikat Donald Trump ke wilayah tersebut pada pertengahan Mei.

Sumber tersebut menambahkan bahwa pemerintah Amerika Serikat menganggap hal ini sangat penting, dan telah mengatakan kepada Tel Aviv bahwa jika tidak bergerak menuju kesepakatan, mereka akan menghadapi masalah ini sendirian.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement