Rabu 07 May 2025 05:45 WIB

Sejak 7 Oktober, Israel Bunuh Anak Gaza 40 Menit Sekali, Sudah 16.278 Bocah Jadi Syuhada

Sebanyak 908 bayi tidak bisa menyelesaikan tahun pertama mereka.

Heba Shakura berduka atas putranya Islam Abu Mahdi yang syahid akibat serangan udara Israel, saat pemakamannya di RS Indonesia di Beit Lahia, Jalur Gaza utara, Senin, 28 April 2025.
Foto: AP Photo/Jehad Alshrafi
Heba Shakura berduka atas putranya Islam Abu Mahdi yang syahid akibat serangan udara Israel, saat pemakamannya di RS Indonesia di Beit Lahia, Jalur Gaza utara, Senin, 28 April 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA — Militer penjajah Israel dilaporkan sudah membunuh sebanyak 16.278 anak Palestina sejak 7 Oktober 2023 dalam rangkaian genosida yang terjadi di jalur Gaza. Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengungkapkan, rata-rata seorang anak Palestina syahid setiap 40 menit.

Dalam sebuah pernyataan, kementerian mengatakan, di antara para syuhada, terdapat 908 bayi yang tidak menyelesaikan tahun pertama mereka, dan 311 anak yang lahir dan menjadi syuhada karena pembantaian Israel.

Baca Juga

Kementerian memperingatkan tentang meningkatnya bencana kesehatan dan kemanusiaan yang diderita Jalur Gaza sebagai akibat dari lebih dari 18 bulan genosida Israel, yang telah meninggalkan kerusakan yang meluas dan kondisi tragis, terutama di kalangan anak-anak, wanita, dan orang tua, lapor Palestine Chronicle, Selasa (6/5/2025).

Direktur Rumah Sakit Lapangan di Kementerian, Marwan Al-Hams, mengatakan bahwa blokade Israel dan penutupan penyeberangan selama lebih dari dua bulan telah memperburuk situasi kesehatan. Pusat-pusat perawatan kesehatan primer telah ditutup karena pengeboman atau karena mereka berada di dalam zona evakuasi, yang mengakibatkan ribuan anak-anak dan ibu hamil tidak memperoleh perawatan medis dasar, demikian laporan Middle East Monitor.

Al-Hams juga menunjukkan bahwa vaksin polio masih dilarang masuk, yang mengancam upaya pencegahan penyakit tersebut. Kementerian mencatat kematian sebanyak 57 anak karena kekurangan gizi dan komplikasi kesehatan, di tengah kekurangan susu obat yang parah, terutama untuk anak-anak dengan kebutuhan khusus.

photo
Seorang anak laki-laki yang terluka akibat serangan tentara Israel dibawa ke rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza, Senin, 5 Mei 2025. - (AP Photo/Jehad Alshrafi)

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement