Jumat 02 May 2025 16:10 WIB

Jamaah Tiba di Tanah Suci, Ini 9 Tips Jaga Kesehatan, Terutama yang Punya Komorbid

Jamaah diminta untuk tidak terlalu memaksakan diri mengambil ibadah sunnah.

Jamaah Haji Indonesia tampak sedang santai setibanya di Tanah Suci, Jumat (2/5/2025).
Foto: MCH 2025
Jamaah Haji Indonesia tampak sedang santai setibanya di Tanah Suci, Jumat (2/5/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jamaah haji Indonesia kloter pertama telah tiba di Tanah Suci, Jumat (2/5/2025). Selama di Tanah Suci jamaah diminta untuk menjaga kesehatan agar pelaksanaan puncak ibadah haji nanti dapat berjalan lancar.

Wakil Kepala Kantor Kesehatan Haji Indonesia di Madinah Yuni Anisa W mengatakan berdasarkan statistik sebelumnya, kebanyakan pasien dari jamaah sudah punya penyakit dasar seperti hipertensi atau darah tinggi. Kemudian juga punya bawaan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK). PPOK misalnya, kata ia, batuk yang berketanjangan.

Baca Juga

Penyakit paru obstruktif kronik ini bisa mempermudah seseorang untuk mendapatkan penyakit infeksi berat, seperti pnemonia. Karena itu angka pnemonia cukup tinggi pada setiap tahun penyelenggaraan haji. "Itu penyakit paru obstruktif kronik, itu yang disebut PPOK itu seperti itu, terus kemudian juga hal-hal lain," ujarnya kepada wartawan di Madinah, Jumat (2/5/2025). 

Penyakit lain yakni kolesterol tinggi serta diabetes yang tidak terkontrol sehingga bisa memicu kondisi lebih berat, misalnya sakit jantung. Ia pun memberikan tips untuk menjaga Kesehatan selama di Tanah Suci.

Pertama, untuk menjaga masa-masa nanti Armuzna (Arafah, Muzdalifha, Mina) istirahat harus cukup. Jangan terlalu ngoyo untuk mengejar ibadah-ibadah sunnah, karena yang paling penting dari proses haji ini justru pada saat Armuzna.

"Ini yang sangat penting, sehingga jamaah haji atau calon jamaah haji harus sangat-sangat berusaha mempersiapkan diri untuk proses haji yang Armuzna ini, dengan cara satu istirahat harus cukup, jangan terlalu ngoyo mengajar ibadah sunnah," katanya.

Kedua, hindari rokok maupun asap rokok. Bagi yang merokok sesekali setop. "Yang tidak merokok, hindari asap rokok yang sedang merokok."

Ketiga, minum harus cukup. Caranya yakni setiap jam sekali harus minum kira-kira 200 cc air, atau air Zamzam juga boleh. "Lebih baik lagi kalau air yang ditambahkan dengan elektrolit, elektrolit itu apa, misalnya oralit, kalau nggak ada oralit pakai apa, larutan gula garam itu bisa dibuat sendiri, seperti itu kira-kira," katanya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement