Senin 28 Apr 2025 08:33 WIB

Mengapa Sangat Penting Banyak Berdoa Saat Haji

Dalam ibadah haji, doa mendapatkan tempat yang istimewa dalam amalan Nabi.

Jamaah haji Indonesia berdoa di maktab pada Hari Arafah, Sabtu (15/6/2024). Jamaah haji seluruh dunia melaksanakan wukuf di Padang Arafah pada puncak musim haji 2024.
Foto: Karta/Republika
Jamaah haji Indonesia berdoa di maktab pada Hari Arafah, Sabtu (15/6/2024). Jamaah haji seluruh dunia melaksanakan wukuf di Padang Arafah pada puncak musim haji 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD --Dalam ibadah haji, doa mendapatkan tempat yang istimewa dalam amalan Nabi. Nabi berdoa memohon kepada Allah ketika tawaf (HR Abu Daud).

Abu Talhah mengatakan, ketika berada di bukit Shafa dan Marwah Rasul berdoa. Bahkan beliau memanjangkan doa pada hari Arafah. Beliau juga berdoa ketika berada di atas untanya dengan mengangkat kedua tangan hingga pada bagian dada seperti seorang fakir menengadah tangan guna meminta-minta. Nabi lakukan semenjak habis zhuhur hingga matahari terbenam.

Baca Juga

Demikian pula di Muzdalifah sebagai al-Masy'ar al-Haram, Nabi juga memperpanjang munajat sesudah sholat fajar di awal waktu hingga menjelang matahari terbit. (HR Muslim).

Di hari-hari tasyriq sudah melempar dua jumroh yang pertama, Nabi menghadap kiblat dan berdiri lama seraya berdoa sambil mengangkat kedua tangannya (HR. Bukhari). Ibnu Qayyim mengatakan lama Nabi berdoa kira-kira selama membaca surah Al-Baqarah.

Begitulah beberapa riwayat seputar doa Nabi. Nabi tidak pernah lepas dari kedua wirid dan dzikir semenjak berangkat haji dari Madinah hingga pulang kembali. Nabi senantiasa membasahi lisan dengan dzikir kepada Allah dan banyak memuji-Nya.

"Baik berupa talbiyah, takdir, tahlil tasbih ataupun tahmid, baik berjalan kaki atau pun berada di atas kendaraan dan dalam kondisi apapun. Sebagaimana tampak jelas bagi siapa yang mencermati bagaimana Nabi haji," katanya.

Sementara, Imam Ibnu Hajar mengatakan doa merupakan bentuk ekspresi yang memperlihatkan kerendahan dan pengakuan ketergantungan kepada Allah SWT.

"Oleh karena itu menurut Rasulullah SAW inti ibadah tiada lain adalah doa," kata Ibnu Hajar seperti dikutip dalam kitab Kaifa Tastafidumi min al-Haramain asy-Syarifain Ayyuha az-Zair wa al-Muqim Ahwal an-Nabi fi al-Hajj karangan Abu Thalhah Muhammad Yunus Abdussttar.

Rasulullah SAW bersabda. "Doa adalah ibadah," (HR Tirmidzi). Maksudnya sendi utama ibadah adalah doa yang menunjukkan tunduknya hamba kepada Allah dan mengabaikan selainnya. Sabdanya dalam hadits lain. 

"Sesungguhnya di hadapan Allah tidak ada sesuatu yang lebih mulia daripada doa," (HR Ibnu Hibban).

 

sumber : Dok Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement