Ahad 27 Apr 2025 12:51 WIB

Al-Irsyad Al Islamiyyah Gelar Haflatul Ied, Ingatkan Kembali Tugas Utama Cerdaskan Umat

Al Irsyad Al Islamiyyah bukan milik segelintir orang, melainkan amanah bersama.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Erdy Nasrul
Kegiatan Al Irsyad al Islamiyyah.
Foto: Fuji Eka Permana
Kegiatan Al Irsyad al Islamiyyah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Al-Irsyad Al-Islamiyyah menggelar Haflatul Ied 1446 H/ 2025 di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta pada Sabtu (25/4/2025). Di momen tersebut, Ketua Umum Al-Irsyad Al-Islamiyyah, Prof Faisal Nasar mengingatkan kembali tugas utama Al-Irsyad Al-Islamiyyah adalah mencerdaskan umat.

Kepada keluarga besar Al-Irsyad, Prof Faisal mengingatkan kembali tiga pilar utama organisasi Al-Irsyad Al-Islamiyyah. Yakni pendidikan, dakwah dan sosial.

Baca Juga

"Tugas utama kita sejak awal adalah mencerdaskan umat, menyampaikan dakwah dengan hikmah, dan menghadirkan kerja sosial yang menyentuh,” kata Prof Faisal dalam pidatonya pada Haflatul Ied 1446 H di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Sabtu (25/4/2025)

Sehubungan dengan itu, Ketua Umum Al-Irsyad Al-Islamiyyah menegaskan pentingnya semangat persatuan dan tanggung jawab kolektif dalam membangun masa depan organisasi, agar semakin mencerdaskan umat. Hal tersebut disampaikannya dalam pidato inspiratifnya yang bertajuk 'Al Irsyad Milik Kita, Masa Depannya Tanggung Jawab Kita' di hadapan para tokoh, pimpinan wilayah dan cabang, serta relawan dari seluruh Indonesia.

Prof Faisal juga menekankan bahwa Al Irsyad bukan milik segelintir orang, melainkan amanah bersama yang diwariskan oleh para pendiri.

“Persatuan bukan pilihan, tapi syarat kemajuan, Al Irsyad itu satu dan satu itu bermakna kebersamaan," ujarnya.

Ketua Umum Al-Irsyad Al-Islamiyyah juga menyampaikan capaian konkret organisasi sebagai bukti nyata gerak langkah Al-Irsyad selama ini. Di antaranya adalah pengumpulan lebih dari Rp 20 miliar dana zakat, infak dan sedekah melalui Laznas untuk pendidikan, dakwah dan kegiatan sosial. Pembangunan 1.000 rumah bagi korban gempa di Nusa Tenggara Barat (NTB). Pendirian pabrik roti di Palestina sebagai bentuk kepedulian terhadap kebutuhan pangan warga di sana.

Kepada seluruh cabang dan wilayah, Prof Faisal mengajak berbagi informasi, ilmu, dan sumber daya. Ia menegaskan bahwa sekolah yang maju bukan untuk disombongkan, tapi untuk dijadikan inspirasi bagi semua.

Ia juga menekankan, gerakan dakwah akan terus berjalan, dengan atau tanpa individu tertentu. Menurutnya, yang penting adalah kesediaan setiap anggota Al-Irsyad Al-Islamiyyah untuk ikut terlibat aktif.

"Kita bisa menjadi pelaku sejarah, bukan sekadar penonton,” kata Prof Faisal.

Menutup sambutannya, Prof Faisal mengajak seluruh komponen organisasi untuk menyatukan langkah dalam membangun masa depan.

“Mari kita mantapkan komitmen bahwa Al Irsyad itu satu, milik kita bersama, masa depannya tanggung jawab kita semua,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Ketua Umum Wanita Al-Irsyad Al-Islamiyyah, Fahimah Abdul Kadir Askar menyampaikan program di bidang pendidikan yang akan dilaksanakan Wanita Al-Irsyad. Di antaranya menaruh perhatian lebih terhadap sekolah luar biasa (SLB).

Fahimah menyampaikan, program Wanita Al-Irsyad selanjutnya adalah pengembangan SLB. Setiap cabang dimungkinkan untuk membuka SLB.

"Karena memang kebutuhan masyarakat untuk SLB itu sangat tinggi," kata Fahimah.

Wanita Al-Irsyad Al-Islamiyyah juga mengingatkan masyarakat khususnya keluarga besar Al-Irsyad untuk terus membela Palestina. Hal yang bisa dilakukan adalah terus memboikot produk yang terafiliasi Israel atau mendukung Israel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement