Rabu 23 Apr 2025 20:30 WIB

Yordania Bekukan Ikhwanul Muslimin, Sebut Organisasi Terlarang dan Sita Semua Aset

Yordania sebut Ikhwanul Muslimin berupaya untuk teror negara.

Anggota Ikhwanul Muslimin Yordania di Amman, Yordania. (Ilustrasi).
Foto: middleeasteye.net
Anggota Ikhwanul Muslimin Yordania di Amman, Yordania. (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN-Menteri Dalam Negeri Yordania Mazen al-Faraya pada Rabu (23/4/2025) mengumumkan pemberlakuan segera ketentuan-ketentuan hukum tentang Ikhwanul Muslimin yang telah dibubarkan sebagai organisasi ilegal.

Dalam sebuah konferensi pers, dikutip dari Alarabiya, al-Faraya membacakan sebuah pernyataan resmi.

Baca Juga

Dia mengumumkan bahwa semua kegiatan kelompok tersebut di Yordania akan dilarang, dan bahwa setiap kegiatan dalam bentuk apa pun akan dianggap sebagai pelanggaran terhadap ketentuan hukum dan tunduk pada pertanggungjawaban hukum.

Al-Faraya menekankan bahwa pekerjaan komite pembubaran yang ditugaskan untuk menyita properti bergerak dan tidak bergerak milik kelompok tersebut akan dipercepat sesuai dengan keputusan pengadilan yang relevan.

Pemerintah Yordania menekankan bahwa afiliasi dengan kelompok tersebut dilarang, seperti halnya promosi ide-idenya di bawah hukuman pertanggungjawaban hukum.

Dia juga mengumumkan penutupan kantor atau markas yang digunakan oleh kelompok tersebut di seluruh Kerajaan, bahkan dalam kemitraan dengan pihak lain, di bawah hukuman pertanggungjawaban hukum.

Menteri tersebut mencatat bahwa kekuatan politik, media, pengguna media sosial, organisasi masyarakat sipil dan pihak-pihak lain dilarang berurusan atau menerbitkan atas nama kelompok yang dibubarkan atau salah satu dari front da cabangnya. 

Dia menekankan kegiatan semacam itu bertentangan dengan hukum dan tunduk pada pertanggungjawaban hukum.

Al-Faraya menekankan bahwa negara akan mengambil tindakan yang diperlukan terhadap setiap orang atau entitas yang ditemukan terlibat dalam tindakan kriminal yang terkait dengan kasus-kasus ini atau kelompok yang dibubarkan, berdasarkan hasil investigasi pengadilan dalam kasus-kasus yang tertunda.

BACA JUGA: Saat Israel Sebut Hamas Melemah Justru Perlawanan Pejuang Gaza Meningkat, Ini Kata Pakar

Pada malam yang sama ketika rencana tersebut diumumkan pekan lalu, kelompok yang sudah tidak aktif tersebut berusaha untuk menyelundupkan dan menghancurkan sejumlah besar dokumen dari markas besarnya untuk menyembunyikan kegiatan dan afiliasinya yang mencurigakan, kata al-Faraya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement