REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masjid Agung Köln (The Cologne Central Mosque) berlokasi strategis di Distrik Ehrenfeld, Kota Köln, Jerman. Letaknya berdekatan dengan destinasi-destinasi wisata setempat, seperti Community Center, bioskop, atau taman suburban Köln. Tidak perlu waktu lama untuk tiba di sana. Dari Stasiun Utama Köln, jaraknya sekitar 2 kilometer dan dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat sekira 10 menit. Bila dari Stasiun Köln Barat atau Stasiun Köln-Ehrenfeld, akan lebih dekat lagi sehingga pengunjung dapat berjalan kaki lima menit menuju masjid tersebut.
Masjid Agung Köln berada di atas area seluas 4.000 meter persegi. Sebelum menjadi pusat kegiatan Islam, lahan tersebut merupakan bekas pabrik yang terbengkalai. Kemudian, kaum Muslimin setempat, dengan dukungan dana organisasi Türkisch-Islamische Union der Anstalt für Religion (Institut Agama Persatuan Turki Islam/DITB), mengajukan proposal pendirian masjid. DITB merupakan cabang dari Kementerian Agama Turki. Sebagai informasi, pemeluk Islam di Jerman banyak yang berasal dari keturunan Turki. Kota Köln sendiri dihuni sekitar 120 ribu orang Muslim.
Namun, proposal tersebut mendapatkan banyak tentangan dari tokoh-tokoh politik Jerman sayap kanan atau neo-Nazi. Mereka menilai upaya pendirian masjid di Köln sebagai Islamisasi terselubung. Pada 16 Juni 2007, misalnya, sebanyak 200 orang mengadakan protes menentang kehadiran masjid di kota tersebut. Bagi mereka, orang Islam masih lekat dengan stigma-stigma outsiders, yakni kaum pengungsi dan terorisme.
