Senin 21 Apr 2025 19:10 WIB

Kesan Haedar Nashir akan Sosok Paus: Penyantun dan Humoris

Paus Fransiskus dikenal sebagai tokoh inklusif dan aktif menggalang kemanusiaan.

Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir membuka Pengkajian Ramadhan 1446 H di kompleks kampus UMJ, Tangsel, Banten, Kamis (6/3/2025).
Foto: ist
Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir membuka Pengkajian Ramadhan 1446 H di kompleks kampus UMJ, Tangsel, Banten, Kamis (6/3/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah turut menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Paus Fransiskus pada Senin (21/4/2025) pagi waktu Roma Vatikan.

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengenang Paus Fransiskus sebagai tokoh yang humanis, sederhana, dan penebar damai di ranah global.

Baca Juga

"Ketika kami bertemu langsung beliau di Vatikan pada 24 Februari 2024 dalam rangka menerima Zayed Award for Human Fraternity, penerimaannya penuh persaudaraan, penyantun, bahkan diselingi humor yang hangat," ujar Haedar dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Haedar juga mengatakan bahwa Paus Fransiskus merupakan sosok yang dikenal bersahaja dengan slogan "Miserando atque eligendo" atau "Rendah hati dan terpilih".

Paus Fransiskus dikenal tokoh inklusif serta aktif menggalang semangat kemanusiaan dan perdamaian untuk semua. Bersama Grand Syaikh Al-Azhar, Ahmad At-Tayeb, Paus Fransiskus menerima Zayed Award yang pertama.

"Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama penerima Zayed Award tahun 2024, yang menjadikan kami diterima Paus di Vatikan dan Grand Syaikh Al-Azhar di Abu Dhabi saat itu," kata Haedar.

"Karenanya, kita kehilangan tokoh dan pemimpin utama Katholik yang hidupnya diabadikan untuk kehidupan kemanusiaan yang religius, saling toleran dan menyayangi, serta menegakkan perdamaian untuk dunia," katanya menambahkan.

Haedar berharap inspirasi dan jejak Paus Fransiskus untuk kemanusiaan dan perdamaian dunia terus tumbuh dan menjadi salah satu pendorong terciptanya tatanan dunia damai yang masif dan autentik.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement