Rabu 09 Apr 2025 00:02 WIB

Media Zionis: Netanyahu Dikecewakan Donald Trump Soal Turki, Iran, dan Tarif Dagang

Media zionis prediksi Donald Trump tidak menyerang Iran, Israel jangan serang Turki.

Presiden Donald Trump bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Foto: Pool via AP
Presiden Donald Trump bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sudah terbang jauh-jauh ke Washington, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, malah dibuat kecewa oleh Presiden Amerika Donald Trump. Kekecewaan itu terkait dengan sikap Amerika yang lebih memilih bernegosiasi dengan Iran soal nuklir, meskipun armada militer dan segala persenjataan sudah dipersiapkan untuk menyerang negeri penerus peradaban Persia tersebut.

Tak hanya itu, Israel yang sudah ngotot mencaplok Suriah dan menyenggol Turki, kini dipaksa Trump untuk berdamai. Presiden dari partai Republik itu mengimbau Israel untuk jangan pernah berkonfrontasi dengan Turki, karena Turki adalah sahabat dekat Amerika.

Baca Juga

Kekecewaan lain yang harus diterima Netanyahu adalah, Israel tetap terkena tarif Trump. Padahal Netanyahu sudah berkoar-koar bahwa Israel akan terus berupaya untuk mengoptimalkan hubungan dagang yang saling menguntungkan dengan Amerika.

Satu lagi, Trump berbicara tentang upaya bersama menghentikan peperangan di Gaza. Bahwa kedamaian harus segera terwujud.

Tak sesuai rencana

Netanyahu terbang ke Washington DC untuk bertemu dengan Presiden AS Donald Trump untuk kedua kalinya sejak kembali ke Gedung Putih. Namun hal itu tidak berjalan sesuai rencana.

Netanyahu berharap untuk kembali ke Israel dengan kemenangan pada isu-isu utama, termasuk Iran, tarif, dan kehadiran Turki di Suriah. Sebaliknya, ia justru kembali dengan kekecewaan dan kegagalannya dalam semua isu tersebut, setelah Trump mengejutkannya dengan memberitahunya bahwa Washington dan Teheran akan mengadakan "negosiasi langsung" mengenai masalah nuklir Iran Sabtu depan.

Kemudian Tarif yang dikenakan Trump terhadap barang-barang Israel akan terus berlanjut. Presiden Turki adalah temannya, jadi Netanyahu harus bertindak "rasional" terhadapnya.

Tanda-tanda kekhawatiran di Israel tentang hasil kunjungan ini mulai terlihat dari cara pengumumannya. Meskipun merupakan kebiasaan bagi kunjungan pejabat Israel ke Amerika Serikat untuk didahului dengan persiapan, kunjungan ini terburu-buru dan dilaksanakan dalam bentuk pemanggilan.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement