Selasa 08 Apr 2025 06:56 WIB

Usai Putus dengan Israel, Kolombia Tunjuk Rabi Anti Zionisme Jadi Kepala Urusan Agama

Gamboa berulang kali mengecam entitas israel setelah genosida terjadi di Gaza.

Richard Gamboa
Foto: X
Richard Gamboa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pemerintah Kolombia menunjuk Richard Gamboa Ben-Eleazar sebagai kepala urusan agama di Kementerian Dalam Negeri setelah negara Amerika Selatan itu resmi memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel.

Gamboa, yang menggambarkan dirinya sebagai seorang rabi, telah terang-terangan menentang Zionisme. Gamboa juga telah berulang kali mengecam entitas Israel tersebut setelah genosida yang sedang berlangsung di Gaza, yang menewaskan lebih dari 50.000 warga Palestina, terutama wanita dan anak-anak.

Baca Juga

Penunjukan ini terjadi di tengah keretakan diplomatik yang tajam antara Kolombia dan Israel. Ketegangan meningkat setelah Presiden Gustavo Petro mengkritik keras perang Israel di Gaza.

Ketegasan Petro

Sejak dimulainya perang Israel di Gaza, Petro telah menjadi kritikus yang gigih terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Pada Mei 2024, Petro mengumumkan Kolombia akan memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel dan membuka kedutaan besar di Ramallah, dengan menyatakan bahwa ekspor batu bara ke pendudukan akan ditangguhkan "sampai genosida berhenti."

Pada bulan yang sama, ia mendesak Pengadilan Kriminal Internasional untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan bagi Netanyahu atas apa yang ia gambarkan sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

photo
Presiden Kolombia Gustavo Petro mengecam Barat yang membela Ukraina mati-matian tetapi tidak membela Palestina - (AP)

Pada Juni, Petro memperkuat posisinya dengan menghentikan ekspor batu bara ke "Israel", yang meningkatkan sikap diplomatik Kolombia. Pada September 2024, ia secara terbuka mencap Netanyahu sebagai "penjahat". Sebagai tanggapan atas tuduhan anti-Semitisme, Petro dengan tegas menolak tuduhan tersebut, dengan menegaskan bahwa anti-Semitisme sejati ditemukan dalam pembunuhan anak-anak Gaza—bukan dalam menentang genosida.

Singkatnya, sikap berani dan teguh Presiden Gustavo Petro terhadap perang Israel di Gaza telah membentuk kembali kebijakan luar negeri Kolombia dan menempatkannya di garis depan seruan internasional untuk akuntabilitas.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement