REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kufiya atau juga dikenal sebagai keffiyeh adalah kain tradisional Timur Tengah yang kini menjadi simbol perjuangan rakyat Palestina. Biasanya bercorak hitam-putih atau merah-putih, kain ini memiliki makna mendalam yang melampaui sekadar aksesori fesyen.
Kufiya berasal dari kawasan Timur Tengah dan awalnya digunakan oleh para petani serta suku Badui untuk melindungi diri dari terik matahari dan debu gurun. Dalam sebuah foto pada tahun 1975 di 'Asir wilayah Arab Saudi, tampak seorang pemuda berpose mengenakan kufiya dengan paduan warna merah-putih, yang disebut shamagh. Kain tradisional ini kerap dipakai orang-orang Arab, termasuk oleh Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud saat datang ke Indonesia pada 2017 lalu.
Seorang pembuat film dan penulis, Mariam Shahin mengungkapkan bahwa orang-orang Arab terdahulu mengenakan kufiya karena faktor cuaca di tanah Arab. "Kufiya secara tradisional dibuat dengan benang hitam atau merah sebagai hiasan di kepala, sehingga bisa terlindungi dari terik matahari atau dari angin dan debu di padang pasir," tulis Mariam dikutip dari Aramcoworld, Rabu (2/5/2025).
Kufiya telah lama menjadi tanda identitas Arab. Mulai dari pedalaman hingga ibukota, dari para penggembala hingga pengembang perangkat lunak, revolusioner hingga bangsawan semuanya mengenakan kain penutup kepala ini. Penggunaannya kemudian meluas ke kalangan nasionalis Arab, termasuk di Palestina, dan menjadi identitas bagi perjuangan mereka melawan penjajahan.
Pada era 1930-an, para pejuang Palestina mengenakan kufiya untuk menyamarkan identitas mereka dalam perjuangan melawan kolonialisme Inggris. Popularitasnya makin meningkat setelah dipakai oleh pemimpin Palestina, Yasser Arafat, yang hampir selalu terlihat mengenakan kufiya hitam-putih.

-
Embarkasi Banjarmasin Siap Berangkatkan 13 Kloter Haji 2025
-
-
Selasa , 29 Apr 2025, 07:43 WIB
Sejarah Haji, Perjalanan Menuju Baitullah
-
Selasa , 29 Apr 2025, 07:22 WIB
Teladan Mengingat Kematian
-
Selasa , 29 Apr 2025, 07:13 WIB
Keutamaan Jaga Persaudaraan dan Setia Kawan
-
Selasa , 29 Apr 2025, 07:08 WIB
Gempar Muslim Ditikam di Masjid Prancis, Tersangka Menyerahkan Diri di Italia
-