REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA— Lebih dari separuh warga Kanada mendukung untuk mempertahankan larangan penjualan senjata ke Israel, dengan hampir separuhnya mendukung perluasannya untuk mencakup embargo senjata dua arah secara penuh, menurut sebuah jajak pendapat baru-baru ini, lapor Anadolu Agency.
Survei Mainstreet Research, yang ditugaskan oleh Dewan Nasional Muslim Kanada (NCCM), dikutip dari Middleeasmonitor, Kamis (27/3/2025) menemukan bahwa 55 persen responden mendukung larangan ekspor senjata Kanada ke Israel karena situasi di Jalur Gaza.
Selain itu, 49 persen percaya bahwa Kanada harus melangkah lebih jauh dengan membatasi penjualan suku cadang senjata, layanan dan pelatihan militer ke Israel.
Jajak pendapat ini mengungkapkan dukungan publik yang kuat untuk surat perintah penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional (ICC) untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya, Yoav Gallant.
Lebih dari 56 persen mengatakan bahwa Kanada harus menjunjung tinggi keputusan ICC, yang secara teoritis dapat menyebabkan penangkapan Netanyahu jika dia memasuki negara itu.
Di antara para pemilih Partai Liberal, dukungan untuk mengakui surat perintah ICC sangat tinggi, dengan 70 persen mendukung. Pemilih konservatif terbagi rata dalam masalah ini, dengan setengahnya mendukung penangkapan Netanyahu atau tidak yakin.
Survei ini dilakukan terhadap sampel 1.090 warga Kanada antara 22 Maret dan 23 Maret, dengan margin kesalahan +/- 3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
BACA JUGA: Konflik Internal Israel Semakin Tajam, Saling Bongkar Aib Antara Ben-Gvir Versus Shin Bet
Mahasiswa Indonesia Buat Konten Joget di Masjid Al Azhar Mesir, UAS Marah Besar
http://republika.co.id/berita//stniyn320/mahasiswa-indonesia-buat-konten-joget-di-masjid-al-azhar-mesir-uas-marah-besar
Kanada mengumumkan larangan total terhadap semua pengiriman senjata ke Israel pada Maret 2024. Menteri Luar Negeri Melanie Joly mengatakan bahwa keputusan tersebut menyusul mosi parlemen yang disahkan dengan suara mayoritas yang signifikan.
Pada September, Kanada mengumumkan bahwa mereka menangguhkan 30 izin penjualan senjata ke Israel dan membatalkan kontrak dengan sebuah perusahaan Amerika Serikat untuk menjual amunisi buatan Quebec kepada tentara Israel.