REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Inilah hari-hari terakhir Ramadhan 1446 H/2025 M. Bulan suci ini akan meninggalkan kita, tetapi jangan sampai ia tak meninggalkan bekas apa-apa pada diri kita.
Tujuan akhir Ramadhan, khususnya ibadah puasa, adalah agar orang-orang beriman menjadi bertakwa (QS al-Baqarah: 183). Takwa itu adalah sebuah proses yang perlu terus-menerus kita latih dan tekuni setiap hari. Buah ibadah puasa khususnya maupun seluruh rangkaian ibadah Ramadhan pada umumnya justru akan terlihat setelah Ramadhan itu pergi. Karena itu, selayaknya setelah Idul Fitri tiba hingga Ramadhan tahun berikutnya, orang yang beriman terus menjaga dan meningkatkan amaliah Ramadhan.
Pertama, menjaga shalat farhdu yang lima waktu di awal waktu dan sedapat mungkin berjamaah. "Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) Subuh. Sesungguhnya, shalat Subuh itu disaksikan (oleh malaikat). (QS al-Isra: 78). Menurut Tafsir Ibnu Katsir, ayat ini merupakan perintah untuk menjaga shalat fardhu yang lima waktu.
Kedua, menjaga shalat-shalat sunah, baik shalat sunah rawatib (sebelum dan sesudah shalat fardhu), shalat Dhuha, mau pun shalat Tahajud. "Dan pada seba gian malam hari, shalat Tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Rabb-mu mengangkatmu ke tempat yang terpuji. (QS al-Israa': 79).
Ketiga, merutinkan tadabur Alquran. Tak sekadar membaca Alquran, tapi juga membaca arti, bahkan tafsirnya.
View this post on Instagram
Keempat, merutinkan puasa sunah. Termasuk nanti puasa Syawal. Kata Nabi, "Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh" (HR Muslim).
Kemudian, puasa Senin-Kamis dan puasa Ayyamul Bidh (tiap tanggal 13, 14, dan 15 bulan Hijriyah). "Rasulullah SAW biasa menaruh pilihan berpuasa pada hari Senin dan Kamis." (HR Nasai dan Ibnu Majah). "Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun" (HR Bukhari).