Senin 24 Mar 2025 11:21 WIB

Pejabat Energi Atom Iran Kirim Pesan Tegas kepada AS Soal Nuklir

Iran menangguhkan komitmennya seiring penarikan AS dari perjanjian.

Dalam gambar yang dirilis Kementerian Pertahanan Iran pada Kamis, 25 Mei 2023, rudal Khorramshahr-4 diluncurkan di lokasi yang dirahasiakan, Iran. Iran meluncurkan pada hari Kamis apa yang dijuluki iterasi terbaru dari rudal balistik Khorramshahr berbahan bakar cair di tengah ketegangan yang lebih luas dengan Barat atas program nuklirnya.
Foto: Iranian Defense Ministry via AP
Dalam gambar yang dirilis Kementerian Pertahanan Iran pada Kamis, 25 Mei 2023, rudal Khorramshahr-4 diluncurkan di lokasi yang dirahasiakan, Iran. Iran meluncurkan pada hari Kamis apa yang dijuluki iterasi terbaru dari rudal balistik Khorramshahr berbahan bakar cair di tengah ketegangan yang lebih luas dengan Barat atas program nuklirnya.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN — Juru bicara dan wakil ketua Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) Behrouz Kamalvandi mengatakan, Iran akan bersikap tegas dalam mempertahankan hak-haknya. Kamalvandi pun menyatakan siap untuk kembali ke komitmen JCPOA jika hak-haknya dihormati, seperti dilaporkan Mehr News.

JPOA atau Joint Comprehensive Plan of Action adalah kesepakatan nuklir Iran yang ditandatangani pada 2015. Kesepakatan ini merupakan hasil perundingan antara Iran dan negara-negara P5+1, yaitu lima anggota tetap dewan keamanan PBB Amerika Serikat, Rusia, Prancis, Inggris, dan Cina, serta Jerman.

Baca Juga

Behrouz Kamalvandi mengatakan pada Ahad (23/3/2025),  Iran harus menangguhkan sebagian dari komitmen nuklirnya menyusul penarikan sepihak AS dari kesepakatan tersebut. Dia menegaskan,  tindakan Iran dilakukan usai satu tahun sejak penarikan AS.

Ia menegaskan kembali kesiapan Iran untuk kembali ke komitmennya jika hak-hak Iran dipertahankan. Menyoroti tekad Iran untuk mengambil kembali hak-haknya, ia mengungkapkan, tekanan-tekanan ini secara alami menimbulkan kerugian bagi negara, tetapi "Kami akhirnya akan muncul sebagai pemenang."

Ia merujuk pada upaya untuk menyalahkan Iran karena melakukan apa yang mereka sebut sebagai kegiatan nuklir yang tidak damai. Dia menegaskan,  program nuklir Iran telah menjalani inspeksi nuklir yang paling ketat dan tidak ada negara lain yang diawasi seketat Iran.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement