REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Perempuan Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) terus mengupayakan pembentukan kembali Komisi Nasional Lanjut Usia (Komnas Lansia). Langkah ini bertujuan untuk memastikan lansia di Indonesia mendapatkan pelayanan dan perlindungan yang layak dari negara.
"Hingga saat ini, DPP Perempuan ICMI masih fokus memperjuangkan terbentuknya Komisi Lansia yang pernah dihapus oleh pemerintah sebelum ini, agar para Lansia juga mendapatkan pelayanan dan perlindungan maksimal dari negara," kata
Ketua Umum DPP Perempuan ICMI Welya Safitri saat memberikan sambutan dalam pembukaan Pesantren Kilat Lansia, Sabtu (22/3/2025) di Hotel Oasis Amir, Jakarta.
Menurutnya, keberadaan Komnas Lansia ini menjadi penting untuk memberikan layanan tebaik bagi Lansia agar selalu produktif dan belajar. Sementara itu, untuk membentuk Komnas Lansia, memerlukan dukungan pemerintah dalam banyak hal termasuk anggarannya.
"Jadi kita ingin, pemerintah kembali memperhatikan dan melayani kebutuhan kaum Lansia secara serius dan konsisten," kata Welya.
Welya menyampaikan bahwa selama beberapa tahun terakhir, lembaganya telah gencar memberikan edukasi kepada para lansia mengenai pentingnya pemahaman agama. Para lansia dibimbing untuk terus belajar dan memperdalam nilai-nilai spiritual guna meraih akhir kehidupan yang terbaik, yaitu Husnul Khatimah.
Wakil Ketua Umum ICMI, Andi Anzhar Cakra Wijaya menyampaikan, keberadaan Komnas ini memang seharusnya didukung pemerintah dan para legislator untuk dipastikan kekuatan hukumnya.
"ICMI akan mengawal, agar Komnas Lansia ini dapat segera terwujud di Indonesia," kata Andi Anzhar.
Pesantren Lansia merupakan bagian dari rangkaian Festival Ramadhan ICMI 2025. Dalam Pesantren Lansia itu turut hadir Wasekjen ICMI sekaligus Ketua Panitia Pelaksana Festival Ramadhan ICMI 2025, Hairul Hidayat, Bersama Pengurus MPP ICMI lainnya.
"Saya senang sekali, DPP Perempuan ICMI mengadakan kegiatan yang bersifat biirul walidayni, dan tugas saya untuk membantu agar cita-cita mulia itu dapat terwujud," kata Hairul.
Ikuti Whatsapp Channel Republika