REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, mengapresiasi sistem pendidikan di Pesantren Darunnajah. Apresiasi tersebut disampaikan saat kunjungannya ke Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta Selatan, Senin (17/3/2025), dalam acara Penyerahan SK Laznas Darunnajah.
Kunjungan ini disambut oleh lebih dari 5.000 santri Darunnajah yang berasal dari seluruh penjuru Indonesia.
"Saya lama akrab dengan Darunnajah, Kyai Mahrus (Pendiri Pesantren Darunnajah) dulu sahabat dekat saya, saya juga banyak teman-teman disini. Jadi, saya kira kalau di Jakarta, inilah Darunnajah the best," ungkap Prof Nasaruddin Umar.
Dalam sambutannya, Prof Nasaruddin Umar menyampaikan harapan bahwa alumni Darunnajah dapat berperan dalam mencerahkan kembali khazanah intelektual Islam yang saat ini dinilai mulai meredup. Menurut beliau, pesantren dengan sistem pendidikan terintegrasi seperti Darunnajah memiliki potensi besar dalam melahirkan generasi pemikir Muslim yang kompeten.
"Dari Darunnajah ini saya berharap akan lahir intelektual-intelektual Islam baru," ucap Menteri Agama.
Pesantren Darunnajah telah berdiri sejak tahun 1940 dan terus berkembang menjadi salah satu lembaga pendidikan Islam yang ada di Indonesia. Dengan sistem pendidikan yang mengintegrasikan kurikulum nasional dan pesantren, Darunnajah telah melahirkan ribuan alumni yang berkiprah di berbagai bidang kehidupan.
Penyerahan SK Laznas Darunnajah menandai babak baru bagi pesantren ini dalam mengelola zakat secara nasional. Status sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional memberi wewenang kepada Darunnajah untuk mengumpulkan dan mendistribusikan zakat secara lebih luas, yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat.