Jumat 14 Mar 2025 11:18 WIB

Kembali pada Alquran dan Sunnah, Ini Maknanya Menurut Muhammadiyah

Muhammadiyah menafsirkan ini sebagai ajakan yang dinamis dan kontekstual.

Muhammadiyah.
Foto: Antara
Muhammadiyah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asal pokok ajaran Islam adalah Alquran dan Sunnah Nabi Muhammad SAW. Setidaknya sejak akhir abad ke-19 M, berbagai organisasi keislaman muncul di penjuru dunia untuk mengajak kaum Muslimin agar kembali kepada dua sumber utama tersebut.

Di Indonesia, Persyarikatan Muhammadiyah sejak awal berdirinya juga mengusung semangat dakwah "kembali kepada Alquran dan Sunnah." Apakah makna atau maksud dari "kembali" itu?

Baca Juga

Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dr H Khaeruddin Hamsin menjelaskan, "kembali kepada Alquran dan Sunnah" tidak hanya berarti mengambil teks secara harfiah. Lebih dari itu, upaya tersebut juga mempertimbangkan berbagai pendapat fikih yang sudah ada di tengah kaum Muslimin.

Hal itu dilakukan untuk menentukan, mana pemikiran-pemikiran atau pendapat-pendapat fikih yang lebih sesuai dengan semangat Alquran dan Sunnah Nabi. Di samping itu, apsek kemaslahatan bagi umat Islam dan manusia umumnya juga dipertimbangkan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Persyarikatan Muhammadiyah (@lensamu)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement