Selasa 19 Aug 2025 07:53 WIB

Gema Dzikir Semarakkan HUT Kemerdekaan Indonesia di Situbondo

Dzikir merupakan bentuk mensyukuri kemerdekaan RI.

KHR Ahmad Azaim Ibrahimy bersama warga menggelar dzikir menyemarakkan HUT Kemerdekaan RI di Situbondo Jawa Timur.
Foto: ist
KHR Ahmad Azaim Ibrahimy bersama warga menggelar dzikir menyemarakkan HUT Kemerdekaan RI di Situbondo Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, SITUBONDO -- Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, menggelar dzikir, selawat, dan doa bersama sebagai wujud syukur atas Hari Ulang Tahun Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia dan Hari Jadi Ke-207 Kabupaten Situbondo (Harjakasi) pada Senin (18/8) malam.

Kegiatan dzikir, selawatm dan doa bersama pada "Bulan Kemerdekaan RI" bertajuk "Shalawat Kebangsaan" ini berlangsung di Alun-Alun Kabupaten Situbondo, antara lain dihadiri penceramah KH R Achmad Azaim Ibrahimy, Pengasuh Ponpes Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo (Situbondo).

Baca Juga

"Shalawat kebangsaan meneladani perjuangan Pahlawan Nasional KHR As'ad Syamsul Arifin pada HUT Ke-80 RI dan Harjakasi ke-207 seiring dengan harapan majelis dzikir selawat kebangsaan niat ba'dal qobul, segala pahala kebaikannya kita hadiahkan kepada arwah para pejuang dan pahlawan kita yang telah mendahului," kata Achmad Azaim Ibrahimy ketika mengawali tausiah.

Ia mengajak ribuan masyarakat yang hadir dalam selawat kebangsaan itu untuk merenungkan stanza kedua lagu Indonesia Raya yang ditulis oleh WR Supratman, meskipun tidak dibaca dengan formal, yakni "Indonesia tanah pusaka, pusaka kita semuanya, marilah kita mendoa, Indonesia bahagia. Suburlah tanahnya, suburlah jiwanya, bangsanya, rakyatnya, semuanya. Sadarlah hatinya, sadarlah budinya, untuk Indonesia Raya".

"Penting sesekali kita menyanyikan lagu Indonesia Raya secara utuh, karena ada poin-poin makna doa tak boleh dilupakan, seakan ketika bagian itu terlupakan maka ada bagian serpihan-serpihan dan sejarah bangsa ini yang juga terabaikan," kata cucu pahlawan nasional KHR As'ad Syamsul Arifin itu.

Menurut Kiai Azaim, pada stanza ketiga bahkan juga disebutkan kalimat yang menjadi renungan bersama, yang berbunyi "Indonesia tanah berseri, tanah yang aku sayangi, marilah kita berjanji Indonesia abadi. Selamatlah rakyatnya putranya, pulaunya, lautanya, semuanya".

"Seakan penggalan kalimat ini hampir sirna dari negeri yang kita cintai, karena lama tak dibaca oleh bangsanya sendiri. Semoga dengan meneladani jasa pejuang dan pahlawan, kita dihidupkan lagi semangat untuk merawat negeri ini dengan lebih baik lagi," ujar dia.

Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo mengatakan perayaan HUT Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia untuk mengingat pesan-pesan dari para pejuang kemerdekaan.

"Tausiah yang disampaikan Kiai Azaim ini jelas mengajak mengingat kembali bahwa ada pesan-pesan pejuang kemerdekaan supaya kita 'on the track' bahwa para pejuang sudah menyiapkan kemerdekaan buat kita dan menghantarkan ke pintu gerbang kemerdekaan," kata Mas Rio, sapaan Bupati Yusuf Rio Wahyu Prayogo.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement