REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Pedagang takjil di kawasan depan Masjid Raya Al Fatah Kota Ambon kini telah menerima pembayaran digital dengan memindai kode Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS.
"Sejak hari pertama Ramadhan pedagang di depan masjid raya Al Fatah sudah bisa menerima pembayaran via QRIS, tercatat sampai hari ini kurang lebih 18 orang pedagang, " kata salah satu pedagang takjil, Eny Soo, di Ambon, Kamis.
Ia mengatakan, pembayaran digital QRIS merupakan sistem pembayaran elektronik berbasis kode QR yang memfasilitasi transaksi keuangan di Indonesia.
"Di Ramadhan tahun ini kami baru menerapkan pembayaran digital sebelumnya kami masih menerima pembayaran secara tunai, walaupun sejumlah pedagang masih menerima pembayaran secara tunai, namun beberapa sudah bisa menerima pembayaran digital," ujarnya.
Penjualan takjil di kawasan ini, katanya, hadir setahun sekali selama Ramadhan yang menjual beragam makanan dan minuman yang kerap dipadati warga kota Ambon untuk berburu penganan berbuka puasa.
"Mari belanja takjil gunakan QRIS, pedagang yang menerima pembayaran via QRIS terbanyak bisa mendapatkan hadiah dari Bank Indonesia perwakilan Maluku, " katanya.
Kepala dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ambon Josias Loppies menyatakan, pihaknya bersama Bank Indonesia (BI) Perwakilan Maluku memperkenalkan sistem pembayaran digital kepada pedagang kuliner dan takjil.
Sosialisasi tersebut merupakan program BI Perwakilan Maluku dalam upaya mengampanyekan perluasan pembayaran digital Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) terutama ke pedagang kuliner.
"Para pedagang tidak perlu memegang uang tunai dalam jumlah besar, karena risiko kehilangan juga dapat dijaga. Mengingat uang yang beredar telah melalui banyak tangan," tuturnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika