REPUBLIKA.CO.ID, GAZA — Pejabat senior dari kelompok perjuangan Palestina, Hamas, membocorkan perihal pertemuan baru-baru ini antara perwakilan kelompok tersebut dengan utusan Amerika Serikat (AS). Kepada media yang berbasis di Beirut, Al Mayadeen, pejabat Hamas mengungkapkan, pertemuan tersebut meninggalkan kesan positif bagi pihak AS mengenai adanya kemungkinan negosiasi dengan kelompok tersebut.
Pejabat Hamas mencatat bahwa utusan AS hanya berfokus pada potensi pertukaran tahanan dan tidak membahas isu-isu yang lebih luas seperti gencatan senjata atau berakhirnya perang yang sedang berlangsung di Gaza. "Pihak Amerika tidak menyajikan kerangka kerja khusus untuk pertukaran tahanan tetapi mendengarkan perspektif Hamas tentang masalah tersebut," kata pejabat tersebut.
Pemimpin Perlawanan Palestina juga mengungkapkan, pertemuan tersebut terjadi atas permintaan AS dan mengejutkan para pejabat Israel. Hamas menegaskan kembali pada Jumat pekan lalu, mengenai komitmen penuhnya untuk melaksanakan semua ketentuan gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tahanan, dalam semua tahap dan rinciannya, saat fase pertama kesepakatan tersebut berakhir.
Dalam sebuah pernyataan, kelompok Palestina tersebut meminta masyarakat internasional untuk menekan Israel agar sepenuhnya mematuhi komitmen berdasarkan perjanjian tersebut. Hamas mendesak agar segera melanjutkan pelaksanaan fase kedua tanpa penundaan atau menghindari apa pun.