Kamis 06 Mar 2025 01:36 WIB
Lipsus Umroh Mandiri

Umroh Mandiri Versus Umroh Reguler, Pilih Mana?

Masing-masing opsi punya sisi plus dan minus.

Ilustrasi Ibadah Umrah
Foto: EPA/ALI HAIDER
Ilustrasi Ibadah Umrah

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Muhyiddin

Mengunjungi Baitullah di Makkah al-Mukarramah dan sekaligus berziarah ke makam Nabi Muhammad SAW di Madinah al-Munawwarah, Arab Saudi, adalah impian umumnya orang Islam. Kaum Muslimin di Indonesia pun tak pernah padam rindunya pada Tanah Suci. Ini terbukti dengan fakta bahwa RI selalu menjadi negara yang paling banyak menyumbang jumlah jamaah haji dan umrah di setiap tahun bila dibandingkan negara-negara lain sedunia.

Seiring dengan dinamika kebijakan yang dikeluarkan pemerintah Kerajaan Arab Saudi—sebagai penyandang status Khadim al-Haramain asy-Syarifain—tren perjalanan ke Makkah dan Madinah pun berubah. Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak orang Indonesia yang tertarik pada opsi umroh mandiri.

Jenis ini berbeda dengan program-program yang ditawarkan umumnya penyelenggara perjalanan ibadah umroh (PPIU) atau biro perjalanan (travel) umroh yang terdaftar resmi di Kementerian Agama (Kemenag) RI. Karena itu pula, istilah yang dipakai adalah “mandiri.” Dalam arti, calon jamaah umroh mengatur sendiri segala keperluan perjalanan, mulai dari tiket pesawat, akomodasi, transportasi, paspor, hingga visa yang wajib ada bila ingin memasuki wilayah Kerajaan Arab Saudi.

Republika menjumpai Trismiana. Muslimah asal Cirebon, Jawa Barat, ini telah berhasil menyelesaikan perjalanan umroh tanpa memakai jasa PPIU atau perusahaan biro travel. Ia melakukan umroh mandiri pada 4 -14 Maret 2024 dengan didampingi suami beserta ketiga anak mereka.

"Anak-anakku tiga. Jadi berlima (berangkat) dengan suami. Baru kemarin awal Ramadhan (tahun 2024)," ujar Trismi kepada Republika, beberapa waktu lalu.

Trismi mengaku beruntung. Sebab, pada saat merencanakan umroh mandiri ia berhasil membeli tiket pesawat terbang maskapai Saudia Airlines edisi promo sekitar Rp 5 juta. Harga semurah itu sudah mencakup perjalanan pergi-pulang (PP), yakni dari Indonesia ke Arab Saudi dan sebaliknya.

Tak mau menyia-nyiakan kesempatan, tiket promo itu segera dibelinya pada Mei 2023. Karena merencanakan keberangkatan untuk lima orang, Trismi dan suami pun mesti merogoh Rp 25 juta dari kocek mereka.

“Waktu itu belinya langsung di web Saudia dengan rute Solo-Jakarta-Jeddah," ucapnya.

Jadwal keberangkatan ke Arab Saudi adalah Maret 2024. Karena itu, pasangan ini masih punya waktu mengumpulkan uang untuk memesan hotel yang akan mereka tempati selama di Saudi nanti. Tak lupa, mereka juga mengurus visa.

"Jadi, beli tiket dulu. Berangkatnya masih lama tuh. Aku pikir, menabunglah di tengah-tengah bulan untuk hotel dulu. Kalau (mengurus) visa, aku kan pas mau berangkat," tuturnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement