Selasa 04 Mar 2025 15:18 WIB

Pedoman Melakukan Umroh Mandiri Agar Hemat dan Lancar

Umroh mandiri lebih seru dan mengasyikkan.

Rep: Muhyiddin/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi suasana umroh pada Ramadhan.
Foto: AP Photo/Rafiq Maqbool
Ilustrasi suasana umroh pada Ramadhan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Umroh mandiri semakin populer karena memberikan fleksibilitas dan efisiensi biaya dibandingkan dengan paket biro travel umroh. Namun, untuk melakukan umroh mandiri membutuhkan persiapan yang matang, sehingga perjalanan ibadahnya lancar semua selama di Tanah Suci.

Salah satu warga Jakarta yang pernah melakukan umroh mandiri, Wahyu Kurniawan Hadi Laga membagikan kisah perjalannya ke Tanah Suci pada 16 Desember 2023. Saat itu pria yang biasa dipanggil Laga ini juga membawa istri dan ketiga anaknya yang berusia tiga tahun, delapan tahun, dan 11 tahun.

Baca Juga

"Seru dan tantangannya kita bawa balita umur tiga tahun," ujarnya kepada Republika saat ditanya kesan melaksanakan umroh mandiri beberapa waktu lalu.

Laga mengaku baru sekali melaksanakan umroh mandiri. Namun, sebelumnya dia sudah pernah menjalankan ibadah umroh melalui travel umroh, sehingga mengetahui situasi di Tanah Suci.

"Saat itu kita pakai Egypt Air transit di Mesir lima jam terus langsung kita ke Riyadh," ucap Laga.

Dia pun memberikan tips kepada masyarakat Indonesia yang berminat melakukan umroh mandiri. Menurut dia, hal pertama yang perlu dilakukan adalah membeli tiket dan mempersiapkan dokumen keberangkatan.

Saat membeli tiket Egypt Air pulang-pergi, per orang dikenakan biaya sekitar Rp 57 juta untuk lima orang. Artinya, per orang dikenakan harga Rp 11.400.000.

"Tahap pertama sih kita itu pesen tiket dulu, tiketnya harus pulang pergi itu," kata Laga.

Setelah membeli tiket, lalu Laga mempersiapkan paspor, visa, dan mengurus Siskopatuh. Namun, untuk visa dan Sikopatuh, Laga saat itu menggunakan jasa salah satu biro travel di daerah Kuningan, Jakarta Selatan.

Sebelum mengajukan visa, Laga saat itu juga sudah mempersiapkan semua persyaratannya. Diantaranya, sudah memiliki tiket pulang pergi, paspor yang masih berlaku minimal enam bulan, dan sudah memesan hotel.

"Visa sama Siskopatuh itu kita dapet dari biro travel itu. Itu dikenakan satu orangnya Rp 2,5 juta. Visa umrohnya untuk tinggal tiga bulan," kata Laga.

Siskopatuh sendiri merupakan sistem yang diinisiasi oleh Kementerian Agama (Kemenag). Siskopatuh digunakan untuk mengawasi perjalanan ibadah umrah. Setelah mengurus Siskopatuh, Laga pun mendapatkan ID Card yang sesuai standar Kemenag.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement