REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ramadhan sering disebut sebagai bulan latihan dan ujian. Riadat yang dilakukan, minimal, ialah menahan diri dari makan, minum dan segala hal yang membatalkan puasa dari fajar hingga waktu maghrib.
Puasa melatih seorang Mukmin dalam mengelola kehendak. Dengan berpuasa, Muslimin melatih pengendalian ego diri agar berbuat sesuai dengan perintah Allah.
Dalam perspektif sufi, hal itu menunjuk pada ketiadaan kehendak. Yang ada hanyalah kehendak Allah semata. Kita hanyalah pelaksana kehendak-kehendak-Nya.
Konkretnya, dalam keadaan lapar dan haus pada siang hari di bulan Ramadhan. Bukankah yang paling enak kita melakukan makan dan minum?
Namun, hal itu tidak dilakukan. Sebab, kita menyadari, makan dan minum pada siang hari Ramadhan menyalahi kehendak Allah. Dia mengharuskan kita agar menahan diri dari makan dan minum.
Puasa juga melatih kita dalam persoalan ketaatan, kesabaran, dan kesungguhan kepada Allah. Bukankah karena ketaatan kita tidak berlaku curang dalam melaksanakan puasa? Kita, misalnya, tak makan atau minum secara sembunyi-sembunyi?
Dengan kesabaran dan kesungguhan, kita bersedia melalui sebulan penuh Ramadhan dengan lapar, haus, dan menjaga diri dari hal-hal yang membatalkan puasa pada siang hari. Melalui malam-malamnya dengan mengurangi jam tidur agar dapat lebih banyak beribadah kepada Allah.
Buah dari latihan dan ujian itulah yang ditegaskan Allah SWT dalam Alquran surah al-Baqarah ayat ke-183, yaitu ketakwaan.
يٰٓـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا كُتِبَ عَلَيۡکُمُ الصِّيَامُ کَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيۡنَ مِنۡ قَبۡلِکُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُوۡنَۙ
"Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."
Dalam salah satu hadis qudsi, Rasulullah SAW menyampaikan firman Allah SWT, "Puasa adalah sebuah benteng. Oleh karena itu, jika seseorang di antara kamu berpuasa maka jangan berkata kotor (rafats), jangan berbuat jahil (berperilaku bodoh). Dan, jika seseorang datang memusuhi atau mencaci maki, maka (jangan layani, dan) katakan, 'Sesungguhnya aku sedang berpuasa'" (HR Bukhari).
View this post on Instagram