REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu amalan yang dianjurkan selama bulan suci Ramadhan yakni membaca Alquran. Terlebih lagi, kitab suci ini diturunkan lebih dari 1400 tahun yang lalu pada bulan Ramadhan.
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ
“Ramadhan adalah bulan diturunkannya Alquran” (QS al-Baqarah [2]: 185).
Sangat penting bagi Muslimin untuk lebih banyak berhubungan dengan Alquran selama bulan yang penuh berkah ini. Namun, wajibkah mengkhatamkan Alquran di Bulan Ramadhan?
Sebenarnya, tidak ada kewajiban untuk menyelesaikan seluruh bacaan Alquran dalam bulan Ramadhan. Akan tetapi, itu sangat dianjurkan.
Karena itu, jangan melewatkan kesempatan untuk memperbanyak khataman Alquran di bulan Ramadhan. Apalagi, pahala membaca Alquran di bulan Ramadhan sangat besar.
Umat Islam akan menerima 10 pahala untuk setiap huruf yang dibaca dari Alquran. Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ قَرَأ حَرْفاً مِنْ كِتاب الله فَلَهُ حَسَنَة، والحَسَنَة بِعَشْرِ أمْثَالِها، لا أقول: ألم حَرفٌ، ولكِنْ: ألِفٌ حَرْفٌ، ولاَمٌ حَرْفٌ، ومِيمٌ حَرْفٌ
“Siapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah, maka baginya satu kebaikan. Satu kebaikan itu dibalas dengan sepuluh yang semisal. Aku tidak katakan alif laam miim itu satu huruf. Namun alif itu satu huruf, laam itu satu huruf, dan miim itu satu huruf” (HR Tirmidzi: 2910).
Membaca Alquran pada hari biasa saja sudah merupakan suatu kebaikan yang mendatangkan pahala yang besar. Jika dilakukan di bulan suci Ramadhan, tentu pahala yang diterimanya akan berlipat ganda.
View this post on Instagram
Diriwayatkan dari jalur Abu Hurairah, Rasul SAW bersabda, "Setiap amalan kebaikan anak Adam akan dilipatgandakan dengan 10 kebaikan yang semisal hingga 700 kali lipat. Allah Ta’ala berfirman 'Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi'” (HR Bukhari).
Alquran adalah kitab yang tidak bisa diselewengkan hawa nafsu dan tidak akan bisa disamarkan oleh lisan-lisan. Para ulama tidak akan merasa kenyang darinya, tidak akan ada yang bisa menggantikannya meski banyak ditentang, serta tidak akan habis keajaibannya.