Selasa 25 Feb 2025 21:01 WIB

Kesaksian Dokter Palestina yang Ditahan Israel: Banyak yang Sekarat Disana

WHO mengonfirmasi ada 297 petugas kesehatan dari Gaza ditahan sejak genosida.

Dr Hussam Abu Safiya, direktur Rumah Sakit Kamal Adwan, berjalan menuju dua tank Israel sebelum ditangkap pada 29 Desember 2024.
Foto: Media Sosial/Muhannad Al-Muqayyad
Dr Hussam Abu Safiya, direktur Rumah Sakit Kamal Adwan, berjalan menuju dua tank Israel sebelum ditangkap pada 29 Desember 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA — Sebanyak 162 petugas kesehatan dari Gaza, termasuk lebih dari 20 dokter, masih berada dalam tahanan Israel. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun menyuarakan kekhawatiran serius atas keselamatan dan kesejahteraan mereka.

LSM Medis asal Palestina, Healthcare Workers Watch (HWW), melaporkan bahwa 162 staf medis masih ditahan, di antaranya merupakan beberapa dokter paling senior di Gaza. Sementara itu, ada 24 lainnya masih hilang setelah diculik dari rumah sakit selama perang.

Baca Juga

Muath Alser, direktur HWW, mengutuk penahanan massal terhadap dokter, perawat, paramedis, dan personel medis lainnya sebagai pelanggaran hukum internasional. Muath menekankan hal tersebut memperburuk penderitaan warga sipil dengan merampas perawatan medis kritis mereka.

"Penargetan Israel terhadap tenaga kesehatan dengan cara ini berdampak buruk pada penyediaan layanan kesehatan bagi warga Palestina, dengan penderitaan yang luas, kematian yang dapat dicegah yang tak terhitung jumlahnya, dan pemberantasan efektif seluruh spesialisasi medis," kata Alser seperti dikutip oleh The Guardian.

Tenaga medis menderita

WHO telah mengonfirmasi sebanyak 297 petugas kesehatan dari Gaza telah ditahan sejak perang Israel dimulai. Meski demikian, organisasi kesehatan PBB itu tidak memiliki data terkini tentang berapa banyak yang masih ditahan. HWW mengklaim jumlah sebenarnya lebih tinggi. HWW menyatakan bahwa 339 petugas kesehatan Gaza telah ditahan oleh Israel.

WHO menyatakan keprihatinan yang mendalam atas perlakuan terhadap tenaga medis Palestina menyusul laporan bahwa warga Palestina di fasilitas penjara Israel telah menjadi sasaran kekerasan dan penganiayaan sistematis.

Seorang pengacara baru-baru ini mengunjungi Dr Hussam Abu Safiya, direktur Rumah Sakit Kamal Adwan di Penjara Ofer, Ramallah. Dr Hussam ditahan pada Desember tahun lalu yang memicu kecaman global. 

Menurut pengacara tersebut, Abu Safiya melaporkan telah disiksa, dipukuli, bahkan ditolak untuk mendapatkan perawatan medis. 

 

The Guardian, bersama dengan Arab Reporters for Investigative Journalism (ARIJ), telah mengumpulkan kesaksian dari tujuh dokter senior yang menggambarkan bagaimana mereka dibawa paksa dari rumah sakit, ambulans, dan pos pemeriksaan di Gaza, dipindahkan ke penjara Israel, dan menjadi sasaran penyiksaan selama berbulan-bulan, termasuk pemukulan, kelaparan, dan perlakuan tidak manusiawi, sebelum akhirnya dibebaskan tanpa dakwaan.

photo
Daftar Kejahatan Tentara Israel - (Republika)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement