Ahad 18 Aug 2024 09:46 WIB

Roket Hizbullah Rusak Saluran Listrik Pemukiman Israel

Sirine peringatan dibunyikan di beberapa pemukiman dan kota Safad di Palestina.

Serangan Hizbullah ke Israel Utara, Rabu (12/6/2024).
Foto: X
Serangan Hizbullah ke Israel Utara, Rabu (12/6/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Media Israel melaporkan kerusakan besar yang terjadi di permukiman utara akibat rudal-rudal dari kelompok Perlawanan Islam di Lebanon, Hizbullah. Dampak serangan tersebut dinilai menimbulkan ketakutan dan kepanikan yang melanda para pemukim, lapor Al-Mayadeen, Ahad (18/8/2024).

Saluran televisi Israel, Makan, melaporkan, usai terjadinya penembakan terhadap Kiryat Shmona, otoritas setempat telah meminta para pemukim yang tersisa untuk tetap berada di dekat zona aman yang telah ditentukan sampai pemberitahuan lebih lanjut. Hal tersebut sejalan dengan instruksi dari tentara Israel.

Baca Juga

Otoritas setempat mendesak para pemukim untuk menghindari berkumpul dan berkeliaran di sekitar kota kecuali jika diperlukan. Serangan roket di Upper al-Jalil pada Sabtu dan kebakaran yang terjadi di daerah tersebut dilaporkan telah menimbulkan kerusakan pada saluran tegangan tinggi pemasok listrik ke beberapa pemukiman di wilayah tersebut.

Pada Sabtu, beberapa kebakaran terjadi di wilayah Palestina yang diduduki Israel sebagai akibat dari rentetan roket yang ditembakkan oleh Hizbullah dengan target pemukiman Israel Ayelet HaShahar di dekat Safad yang diduduki.

Sirene peringatan dibunyikan di beberapa permukiman dan kota Safad di Palestina utara yang diduduki sekitar tengah hari (waktu setempat), termasuk kota Safad yang diduduki dan kota Biriyeh, serta permukiman Amuka, Mishmar HaYarden, Ayelet HaShahar, dan Alma.

Media Israel melaporkan bahwa roket-roket yang menghantam daerah-daerah di bagian atas al-Jalil menyebabkan kebakaran besar. Perlu dicatat bahwa para pemukim Israel di daerah-daerah ini belum dievakuasi oleh pihak berwenang Israel.

Puluhan ribu orang bergegas menuju tempat perlindungan bom pada Sabtu siang. Sementara itu, dewan lokal di daerah tersebut mendesak warga Israel di pemukiman yang belum dievakuasi untuk mengurangi pergerakan mereka dan tetap berada di dekat bunker dan area aman yang telah ditentukan. Media Israel juga menunjukkan bahwa para pemukim di wilayah Utara “bertanya-tanya sampai kapan situasi ini akan terus berlanjut, karena kehidupan normal saat ini lumpuh.”

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement