REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar mengusulkan agar Indonesia membeli hotel di Makkah sebagai salah satu langkah untuk mengoptimalkan pelayanan pada jamaah haji dari tanah air.
"Kalau ada duit, harus beli hotel di Makkah dan Madinah. Beli hotel dan menjadi aset dari pelaksanaan haji tiap tahun. Beli hotel atau bikin kondominium, atau bikin apartemen, atau apa saja, yang memungkinkan aset itu menjadi lebih produktif," kata Muhaimin saat memberikan pidato kunci dalam Diskusi Publik yang digelar DPP PKB mengenai revisi UU Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Haji dan Umrah di Jakarta, Rabu (19/2/2025).
Menurut Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia (Menko PM) itu, pembelian hotel tersebut dapat dilakukan oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH)."BPKH itu juga subjek yang sangat penting. Karena itu, juga harus direvolusi, bagaimana duit sebesar itu, terkelola menjadi kekuatan yang mem-back-up penuh pelaksanaan haji," ujar dia.
Sebelumnya wacana terkait pembangunan hotel di Mekkah oleh BPKH pernah muncul pada tahun 2021, PT PP (Persero) Tbk, BUMN konstruksi dan investasi, dan BPKH dikabarkan akan membangun kepemilikan akomodasi serta hotel di Arab Saudi untuk jamaah haji dan umrah melalui Proyek Rumah Indonesia di Mekkah.
Namun hingga saat ini, hal tersebut belum direalisasikan. Pada 2022, sempat dikabarkan bahwa pembangunan proyek itu belum bisa diwujudkan karena terbentur dengan kebijakan dan aturan Pemerintah Arab Saudi terkait kepemilikan asing di Makkah.