Selasa 18 Feb 2025 11:01 WIB

Hizbullah Tekan Israel untuk Segera Angkat Kaki dari Tanah Lebanon

Israel harus patuhi gencatan senjata.

Paramedis dan tentara Lebanon memeriksa lokasi serangan Israel terhadap kendaraan, di Sidon, Lebanon.
Foto: EPA-EFE/STR
Paramedis dan tentara Lebanon memeriksa lokasi serangan Israel terhadap kendaraan, di Sidon, Lebanon.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Militer Israel meningkatkan serangan di Lebanon selatan, Senin, menjelang batas waktu (tenggat) penarikan pasukan dari wilayah tersebut pada 18 Februari.

Menurut laporan kantor berita Lebanon, NNA, pasukan Israel menerobos pusat kota Kfarchouba, tempat pasukan militer Lebanon dikerahkan. Militer Israel juga melakukan operasi penyisiran di kota Mahlat al-Sawwan, Lebanon selatan.

Baca Juga

Operasi itu dilakukan sehari setelah jet tempur Israel menggempur sejumlah lokasi yang diklaim sebagai tempat aktivitas Hizbullah.

Kanal penyiaran publik Israel, KAN, melaporkan bahwa serangan itu bertepatan dengan pidato Sekretaris Jenderal Hizbullah, Naim Qassem, pada Minggu (16/2).

Dalam pidatonya, Qassem menegaskan bahwa Israel harus sepenuhnya menarik pasukan dari Lebanon sebelum 18 Februari.

"Hari ini, kita menghadapi tenggat 18 Februari, dan tentara pendudukan harus sepenuhnya mundur dari Lebanon selatan. Tidak boleh ada satu pun posisi atau keberadaan mereka di sana," kata Qassem.

Gencatan senjata rapuh telah berlangsung di Lebanon sejak 27 November, mengakhiri berbulan-bulan baku tembak antara Israel dan Hizbullah yang meningkat menjadi konflik skala penuh sejak September lalu.

Meski demikian, Israel dilaporkan telah melakukan hampir 1.000 pelanggaran gencatan senjata, yang menyebabkan puluhan orang tewas dan terluka di Lebanon, termasuk perempuan dan anak-anak.

Berdasarkan perjanjian gencatan senjata, Israel seharusnya menyelesaikan penarikan pasukan dari Lebanon selatan pada 26 Januari. Namun, tenggat diperpanjang hingga 18 Februari setelah Israel menolak mematuhi kesepakatan.

Pada Kamis (13/2), pejabat Lebanon menegaskan bahwa mereka menolak permintaan Israel untuk tetap mempertahankan keberadaan militernya di lima lokasi di Lebanon selatan setelah tenggat penarikan pasukan berakhir.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement