Jumat 07 Feb 2025 14:40 WIB

Pembatalan Porsi Antrean Haji Masih Terjadi

Ada sejumlah alasan calon jamaah membatalkan antrean.

Penambahan Kuota Haji (Ilustrasi)
Foto: Dok: Republika.co.id
Penambahan Kuota Haji (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), mengatakan penarikan setoran nomor porsi calon jamaah haji di Mataram hingga saat ini masih terjadi. Namun tidak sebanyak saat pandemi COVID-19 yang mencapai 100 lebih setiap bulan.

"Untuk bulan Januari 2025 ini baru ada tiga orang yang melakukan pembatalan dengan menarik nomor porsi," kata Kepala Seksi (Kasi) Haji dan Umrah Kantor Kemenag Kota Mataram H Kasmi di Mataram, Kamis.

Baca Juga

Menurutnya, penarikan setoran porsi dengan nilai setoran awal Rp 25 juta itu terjadi karena berbagai alasan, seperti karena terlalu lama menunggu sebab daftar tunggu di NTB mencapai 37-38 tahun, sehingga mereka ingin melaksanakan ibadah umrah.

Dengan pertimbangan usia dan lama menunggu jadwal keberangkatan itulah, kata dia, mereka memutuskan untuk tarik setoran nomor porsi kemudian berangkat umrah. Selain itu ada juga yang memang membutuhkan karena kondisi ekonomi.

"Karena itu yang melakukan pembatalan sebagian besar mereka yang baru setor, seperti pada tahun 2020-2021," katanya.

Dengan penarikan nomor porsi tersebut, sambungnya, secara otomatis mereka membatalkan pendaftaran antrean kuota haji reguler, sehingga ketika mereka ingin berhaji maka harus daftar lagi dan masuk nomor porsi antrean baru.

Ia mengatakan kasus penarikan setoran nomor porsi ini terjadi hampir setiap minggu dan pihak Kemenag tidak bisa melarang sebab setoran tersebut sepenuhnya menjadi hak jamaah.

Namun sebelum penarikan disetujui, kata dia, petugas Kemenag terlebih dahulu melakukan pendekatan dan edukasi terhadap jamaah agar tidak menarik setoran nomor porsi agar tetap berada pada antrean keberangkatan calon haji pada waktunya.

"Hanya saja, jamaah yang mengambil setoran nomor porsi mengaku berada dalam situasi ekonomi yang sulit dan dihadapkan pada berbagai kebutuhan mendesak," katanya.

Ia mengatakan jumlah jamaah yang menarik nomor porsi haji ini lebih kecil jika dibandingkan dengan jamaah yang mendaftar haji reguler.

"Untuk jamaah yang mendaftar, rata-rata dalam satu bulan bisa mencapai lebih dari 150 orang. Jadi pendaftar haji meningkat, di sisi lain ada juga jamaah menarik setoran nomor porsi haji," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement