REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Tentara Israel mengancam akan memperluas operasi militer di Tepi Barat, lebih dari dua minggu setelah peluncurannya, dan mengatakan bahwa operasi itu akan berlanjut selama bulan Ramadhan tahun ini.
Menurut media Israel, pejabat militer mengatakan bahwa operasi yang sedang berlangsung di Tepi Barat (Tembok Besi) terus berlanjut dengan kekuatan penuh, dan akan segera meluas ke lokasi lain.
Ancaman itu muncul setelah keberanian seorang warga Palestina pada hari Selasa di dekat pos pemeriksaan Tayasir di Tepi Barat utara. Dia berhasil menyebabkan dua tentara mati tertembak dan beberapa lainnya terluka. Desa Tayasir terletak di dalam alun-alun tempat tentara Israel beroperasi selama berhari-hari.
Di dekatnya, di kota Tamoun di provinsi Tubas, pasukan pendudukan memberlakukan jam malam di kota itu pada hari Rabu dan melancarkan lebih banyak serangan. Sementara pernyataan dibuat di kamp pengungsi Far'a di provinsi yang sama (Tubas), yang memperingatkan warga Palestina agar tidak bekerja sama dengan militan.
Pernyataan tersebut berbunyi: “Utusan Iran, dengan kepentingan non-lokal, senang melihat Anda sebagai warga negara yang membayar harga yang mahal. Jangan mendekati pasukan keamanan Israel dan jangan memberikan bantuan atau dukungan kepada militan.”
Tuduhan Iran
Menuduh militan tunduk kepada Iran bukanlah hal baru, dan hal ini sudah sering diulang-ulang. Pada hari Selasa, sumber keamanan Israel menuduh Iran berada di balik eskalasi di Tepi Barat.