REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Siapa yang melakukan kejahatan meski kecil maka harus siap diminta pertanggungjawaban. Begitulah pemahaman masyarakat Suriah saat ini. Mereka kesal tak terhingga terhadap semua antek eks presiden Bashar Assad yang diktator lagi semena-mena. Karena itu warga memburu mereka untuk kemudian dihukum.
Pemerintah dan pasukan keamanan Suriah yang baru melanjutkan operasi penyisiran keamanan di sejumlah provinsi di negara itu. Mereka menyasar antek Assad yang terlibat dalam pelanggaran terhadap rakyat Suriah dan meningkatkan keamanan dan stabilitas di kawasan tersebut.
Direktur Keamanan Publik di Latakia mengumumkan penangkapan kepala Cabang Keamanan Politik di Daraa, Brigadir Jenderal Atef Najib, selama era rezim Presiden terguling Bashar Assad.
Perwira tinggi militer ini dikenal melakukan banyak pelanggaran yang menjadi salah satu alasan utama pecahnya demonstrasi menuntut penggulingan rezim Bashar Assad di Daraa.
Media Suriah melaporkan bahwa Najib, yang merupakan sepupu Bashar Assad, ditangkap selama kampanye keamanan untuk mengejar sisa-sisa rezim di Kegubernuran Latakia .
Profil sekilas
Najib lahir di kota pesisir Jableh, dan lulus dari Sekolah Tinggi Militer, sebelum bergabung dengan dinas intelijen, di mana ia memegang beberapa jabatan, terutama kepala Cabang Keamanan Politik di Daraa.
Organisasi hak asasi manusia dan faksi revolusioner Suriah menuduh Brigadir Jenderal Najib melakukan pembunuhan mengerikan terhadap anak-anak yang menuntut kebebasan di kota Daraa - terutama Hamza al-Khatib - yang menyebabkan pecahnya revolusi Suriah.