Jumat 31 Jan 2025 04:00 WIB

Amalan Sederhana yang Bisa Kamu Lakukan di Bulan Syaban

Umat Muslim dianjurkan banyak mengisi hari-hari mereka dengan amal saleh.

Ilustrasi bulan Syaban.
Foto: Dok. Freepik
Ilustrasi bulan Syaban.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Syaban merupakan bulan yang mulia dan salah satu bulan haram. Pada bulan ini umat Muslim dianjurkan untuk banyak mengisi hari-hari mereka dengan amal saleh.

Dikutip dari buku Menggapai Berkah di Bulan-Bulan Hijriyah karya Siti Zamratus Sa'adah, ada tiga amalan yang baik dilakukan ketika memasuki bulan Syaban, yaitu sebagai berikut

Baca Juga

1. Berpuasa pada siang Nisfu Syaban

Pada beberapa hadits disebutkan, bahwa Rasulullah saw sangat menyukai puasa dibulan sya’ban. Menurut Aisyah, Rasulullah SAW tidak pernah berpuasa selama sebulan penuh kecuali Ramadhan, dan tidak pernah melihatnya berpuasa di suatu bulan, sebanyak puasanya di bulan Syaban.

عن عَلِيِّ بن أبي طَالِبٍ قال، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: إذا كانت لَيْلَةُُ النِّصْفِ من شَعْبَانَ فَقُومُوا لَيْلَهَا وَصُومُوا نَهَارَهَا فإن اللَّهَ يَنْزِلُ فيها لِغُرُوبِ الشَّمْسِ إلى سَمَاءِ الدُّنْيَا فيقول: ألا من مُسْتَغْفِرٍ لي فَأَغْفِرَ له، ألا مُسْتَرْزِقٌ فَأَرْزُقَهُ، ألا مبتلى فَأُعَافِيَهُ، ألا كَذَا ألا كَذَا حتى يَطْلُعَ الْفَجْرُ

Dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Jika datang malam Nisfu Sya'ban maka bangunkanlah malamnya dan berpuasalah di siang harinya, sesungguhnya Allah Tabaraka wa Ta'ala berfirman, "Tiadakah orang yang meminta ampun, maka aku akan memberinya ampunan? Tiadakah orang yang meminta rezeki maka aku akan memberinya rezeki? Tiadakah yang meminta, maka aku akan memberinya? Sampai terbitnya fajar." (HR Ibnu Majah).

Sedangkan hikmah dari puasa Rasulullah SAW di bulan ini adalah bahwa Rasulullah SAW selalu berpuasa tiga hari dalam sebulan, akan tetapi kadang beliau meninggalkannya hingga masuk Syaban dan beliau pun mengganti puasa-puasa itu di bulan Syaban.

Ada yang mengatakan juga hikmahnya adalah untuk memuliakan bulan Ramadhan. Ada lagi yang mengatakan itu beliau lakukan karena istri-istri beliau di bulan Syaban selalu berpuasa untuk mengqadha Ramadhan.

Maka, sangat dianjurkan bagi seorang Muslim untuk berpuasa di pertengahan pertama (lima belas hari pertama) dari bulan Syaban, khususnya di hari yang kelima belas.

Adapun berpuasa pada lima belas hari terakhir Syaban, maka hukumnya tidak diperbolehkan, kecuali jika telah berpuasa sebelumnya, atau kebiasaannya berpuasa di hari itu.

 

sumber : Pusat Data Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement