REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Tengku Hasbi Ahmad, pria berusia 55 tahun meninggal dunia pada Ahad (26/1/2025) setelah sholat maghrib saat membaca awal Surat al-Isra di sebuah masjid dalam sebuah sesi tentang Isra dan Miraj.
Kematian yang husnul khatimah ini tentu menjadi dambaan setiap hamba. Masyarakat Aceh mengenal Tengku Hasbi Ahmad sebagai salah satu tokoh agama di Biren, salah satu kabupaten di Provinsi Aceh.
Dia adalah kepala sekolah di sebuah sekolah dasar negeri di provinsi tersebut, dan dikenal karena pengetahuan dan kebijaksanaannya, serta dihormati di masyarakat.
Dia juga merupakan salah satu imam di Masjid Mujahidin, tempat dia wafat kemarin, dan dikenal oleh masyarakat di kampung halamannya karena suaranya yang merdu dan kemahirannya dalam membaca Alquran.
Kematiannya beredar luas di media sosial, dan masyarakat Indonesia berkabung pada Ahad terakhir bulan Rajab, dan dia dimakamkan di desanya pada hari Senin.
Media Aljazeera, menayangkan berita wafatnya Tengku Hasbi. Media yang berbasis di Doha Qatar ini menulis seorang warga yang sedang duduk di Masjid Mujahidin di Desa Gedung Gedung, Kota Juan, Kabupaten Peren Timur, Provinsi Aceh, merekam kejadian tersebut dengan kamera telepon genggamnya
Dalam kegiatan yan rencananya akan disemarakkan tentang kajian tentang biografi Nabi tentang Isra dan Miraj, yang disampaikan oleh Syekh Abu Muhammad Ubayd Kubba, Pengasuh Pesantren Sultan Raja Salih, Tengku Hasbi terlihat mengenakan pakaian khas Arab berwarna kuning.
Pembaca terlihat jatuh dari mimbarnya ketika dia sedang membaca ayat pertama dari Surat Al-Israa, dan meskipun ia telah menyelesaikan bacaannya, dia kembali mengulangi firman Allah SWT
لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا
”Untuk menunjukkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kekuasaan) Kami", pada saat itulah dia terjatuh dan meninggal dunia, dan para hadirin bergegas menghampirinya untuk memeriksanya, kemudian dia dibawa ke rumah sakit di mana tim medis mengkonfirmasi kematiannya.
Tengku Rusli, yang merupakan presenter acara tersebut mengatakan bahwa ketika Tengku Hasbi terjatuh dan mereka menjangkaunya, dia tampak terengah-engah.
Dia menekankan bahwa ketika almarhum tiba di masjid tepat sebelum sholat Maghrib, dia tampak sehat dan tidak menunjukkan tanda-tanda kelelahan atau sakit, sekitar dua jam sebelum kematiannya.