REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –- Konser amal bertajuk "Sound of Freedom, Humanity for All" sukses digelar di Jakarta. Acara ini merupakan inisiatif dari berbagai lembaga kemanusiaan di Indonesia, seperti ZIS Indosat, Adara, Rumah Zakat, NU Care-Lazisnu, dan Qupro Indonesia.
CEO ZIS Indosat Wakhid Efendi mengatakan kegiatan ini bertujuan menggalang dana dan meningkatkan kesadaran tentang isu kemanusiaan di Palestina. Wakhid menjelaskan konser ini merupakan bagian dari program edutainment yang menggabungkan pendidikan, donasi, dan hiburan.
"Tiga program ini kami jadikan satu untuk memberikan kontribusi kemanusiaan secara umum, khususnya untuk Palestina," ujarnya di konferensi pers Sound of Freedom, Ahad (29/12/2024).
Konser ini melibatkan berbagai organisasi kemanusiaan, termasuk Human Initiative Internasional, dan Global Humanity Network (GHN), Wakhid juga mengungkapkan dukungan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang turut hadir dalam acara tersebut.
Sesi pertama konser telah dilaksanakan dengan sukses, di mana peserta mendapatkan edukasi tentang isu Palestina dari Kementerian Agama. Selain itu, donasi juga telah dikumpulkan untuk mendukung program-program kemanusiaan di wilayah tersebut.
"Kami berharap sesi kedua nanti akan lebih lancar dan memberikan edukasi yang lebih mendalam kepada para milenial," kata Wakhid.
Konser ini tidak hanya menjadi ajang penggalangan dana, tetapi juga sebagai platform untuk menyebarkan informasi dan meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap kondisi di Palestina. Dengan harapan, acara ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan membantu mereka yang membutuhkan.
Acara ini diakhiri dengan penampilan hiburan yang menghibur para peserta, menegaskan komitmen penyelenggara untuk terus mendukung kemanusiaan melalui berbagai inisiatif.
"Target dana yang dikumpulkan harapannya sebanyak-banyaknya ya, tapi kemarin ada ucapan Rp 2 miliar," katanya.
Berita terkini dari Palestina, pasukan Israel menahan lebih dari 240 warga Palestina termasuk puluhan staf medis dari rumah sakit di Gaza utara yang mereka serbu pada Jumat, termasuk direkturnya.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan mereka cemas dengan kondisi Hussam Abu Safiya, direktur Rumah Sakit Kamal Adwan, karena beberapa staf yang dibebaskan oleh militer Israel Jumat lalu mengatakan ia telah dipukuli tentara Israel.