Sabtu 28 Dec 2024 10:06 WIB

Jaminan Rezeki Bagi Penuntut Ilmu

Menuntut ilmu dan membiayai penuntut ilmu jadi jalan derasnya rezeki seseorang.

Ilustrasi Santri menuntut ilmu
Foto: Thoudy Badai_Republika
Ilustrasi Santri menuntut ilmu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Diriwayatkan bahwa ada dua laki-laki bersaudara pada masa Nabi Muhammad SAW. Salah satunya datang kepada Nabi SAW untuk memburu ilmu, dan yang satunya lagi bekerja.

Maka saudaranya yang bekerja mengadukan perihal saudaranya kepada Nabi SAW. Nabi SAW menjawab, "Bisa jadi kamu diberi rezeki karena dia." (HR Imam Tirmidzi).

Baca Juga

Kisah yang diwartakan oleh sahabat Anas bin Malik di atas memiliki beberapa ibrah yang layak dipetik.

Pertama, jaminan Allah SWT. Bahwa penuntut ilmu dijamin rezekinya. Habib Abdullah Ibn Alaw al-Haddad menjelaskan bahwa ini adalah jaminan khusus setelah adanya jaminan umum yang telah dijamin Allah SWT terhadap semua makhluk di muka bumi, dalam firman-Nya.

"Dan tidak satu pun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)." (QS Hud: 6).

Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang mencari ilmu, maka Allah SWT menjamin rezekinya." (HR Syihab dalam Musnad-nya).

Maka “jaminan khusus” adalah bertambahnya kemudahan, dihilangkan kepayahan dan kesulitan dalam mencari dan memperoleh rezeki. Semoga pencari ilmu dan yang membiayai dimudahkan jalan rezekinya.

Maka bagi barangsiapa masih menyantuni anak yang sedang menimba ilmu terutama di pesantren, yakinlah bahwa rezeki anak itu sudah pasti dijamin oleh Allah Taala yang dititip melalui orang tuanya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

sumber : Hikmah Republika oleh Sahrim Abu Asror
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement