REPUBLIKA.CO.ID, SANAA— Gerakan Perlawanan Islam Hamas berterima kasih kepada Angkatan Bersenjata Yaman dan Ansar Allah atas dukungan mereka yang terus menerus bagi warga Palestina di Gaza, meskipun ada agresi biadab dari Amerika Serikat, Inggris, dan Zionis.
Dalam sebuah pernyataan pada beberapa waktu lalu, dikutip dari Saba, Sabtu (28/12/2024), gerakan tersebut memuji "kampanye solidaritas rakyat global yang berlangsung di banyak negara di dunia dengan rakyat Palestina di Jalur Gaza."
Gerakan itu mengutuk kejahatan brutal Zionis terhadap Jalur Gaza utara. Pernyataan itu merujuk pada pemboman Zionis yang sedang berlangsung di Rumah Sakit Martir Kamal Adwan, yang dianggap sebagai "kejahatan terhadap kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya."
"Musuh fasis Zionis melanjutkan serangan brutal dan penghancuran sistematisnya terhadap daerah-daerah di Jalur Gaza utara, terutama di Jabaliya, kampnya dan Beit Lahia," kata gerakan itu dalam sebuah pernyataan.
Gerakan itu menekankan bahwa tentara musuh Zionis menargetkan tempat penampungan dan sekolah-sekolah, dan memfokuskan serangannya ke Rumah Sakit Martir Kamal Adwan di Beit Lahia. "Mereka mengancam akan mengevakuasi rumah sakit dari orang-orang yang sakit, terluka dan terlantar, dalam sebuah kejahatan pembersihan etnis dan pemindahan paksa yang belum pernah terjadi sebelumnya."
Hamas menyerukan "bangsa Arab dan Islam, dan orang-orang yang bebas di dunia, untuk mengambil tindakan segera dan menekan dengan segala cara untuk menghentikan genosida brutal di Jalur Gaza." "Dunia diam dan tidak berdaya menghadapi pembantaian ini," kata Hamas.
Hamas mengakhiri pernyataannya dengan menyerukan kepada bangsa Arab dan Islam serta orang-orang merdeka, pemerintah, kekuatan dan entitas dunia untuk mengerahkan semua upaya dan bergerak dengan segala cara untuk mendukung Palestina dan mendukung hak-hak mereka untuk menghapus pendudukan teroris dari tanah dan tempat-tempat suci.