Sabtu 21 Dec 2024 14:15 WIB

Azab untuk Penyebar Fitnah

Ke manapun penyebar fitnah bersembunyi, ia akan rasakan akibat perbuatannya.

Ilustrasi Menyebar fitnah.
Foto: pxhere
Ilustrasi Menyebar fitnah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nabi Muhammad SAW memberikan peringatan keras kepada umat Islam tentang bahaya fitnah. Memfitnah seseorang adalah dosa besar. Termasuk di sini, menuding orang lain tanpa bukti-bukti yang kuat.

Rasulullah SAW lantas mengingatkan, orang yang memfitnah, maka kesalahan-kesalahannya akan ditampakkan, sekalipun orang itu bersembunyi di tempat yang paling tersembunyi.

Baca Juga

Oleh karena itu, Dr Muhammad al-Hasyimi berpendapat, Muslim sejati hendaknya memperhatikan sabda Nabi SAW ketika beliau ditanya, "Siapakah Muslim yang terbaik, ya Rasulullah?"

Beliau menjawab, "Seseorang yang selamat dari lidah dan tangannya" (Muttafaq'alaih).

Umat Islam dianjurkan memerangi pergunjingan. Ia melindungi saudara Muslimnya yang tidak hadir ketika ada fitnah yang membicarakannya. Ini sesuai petunjuk Nabi SAW agar Muslimin melindungi kehormatan saudaranya dari fitnah. Bila sudah begitu, insya Allah, ia akan diberi perlindungan oleh Allah dari siksa neraka.

Adapun dalam pandangan Syekh Yusuf al-Qardhawi, orang yang difitnah atau dituduh dengan semena-mena, bisa membela diri. Ia mempunyai hak untuk meneriakkan kebenaran, bahkan Allah SWT membolehkan baginya hal yang tidak dibolehkan bagi orang lain, demi menjaga posisinya dalam masyarakat dan membela kehormatannya.

Lebih jauh, kelemahan-kelemahan manusia tidak akan hilang dengan mengungkapkan kesalahan-kesalahan orang. Namun, dengan menjelaskan hal-hal ini kepada mereka dengan cara yang lebih baik, menganjurkan ketaatan, dan melarang perbuatan salah.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement