REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rendahnya tingkat literasi Alquran Braille di Indonesia dinilai harus diatasi dengan aksi kolaborasi. Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran (LPMQ) Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI mengaku terbuka untuk berkolaborasi dengan pihak manapun untuk mensosialisasikan dan mengajarkan Alquran Braille.
LPMQ memiliki sumber daya manusia yang bisa memberi pelatihan terhadap calon pengajar Alquran braille.
Kepala LPMQ, Abdul Aziz Sidqi mengatakan dalam rangka mensosialisasikan Alquran Braille, LPMQ melakukan pembinaan bersama komunitas-komunitas braille yang ada. Dia memisalkan, organisasi, lembaga dan yayasan tempat berkumpulnya disabilitas netra.
"Yang sering kami ajak kerjasama adalah lembaga-lembaga seperti ITMI, Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia, yang itu mereka punya kepengurusan sampai tingkat kabupaten dan kota," kata Aziz saat berbincang dengan Republika di Gedung Bayt Alquran dan Museum Istiqlal, Selasa (26/11/2024)
Ia menyampaikan, dalam memberikan sosialisasi terkait Alquran Braille, LPMQ juga bekerja sama dengan yayasan disabilitas netra di beberapa kota besar, termasuk dengan lembaga braille di bawah Kementerian Sosial (Kemensos). "Jadi buku-buku hasil kajian kami (di LPMQ) itu dimasukan ke dalam sebuah aplikasi, jadi dibuat satu aplikasi pembustakan digital khusus bagi teman-teman disabilitas netra yang disebut dengan e-publication," ujar Aziz.
Berdasarkan data LPMQ ada sekitar 127 judul buku atau produk LPMQ yang sudah dimasukan dalam e-publication. Semua itu khusus untuk para penyandang disabilitas netra. Dengan demikian, penyandang disabilitas netra bisa mengakses buku-buku tersebut untuk meningkatkan wawasan dan pemahaman tentang Alquran.
Dari laporan yang diterima LPMQ, ada ribuan disabilitas netra yang mengakses hasil kajian LPMQ dalam bentuk buku-buku terkait Alquran. "Jadi Alhamdulillah kita selalu memberikan pelayanan terhadap teman-teman disabilitas netra, jadi terus kita lakukan, ini bagian dari keberpihakan kami pemerintah kepada teman-teman disabilitas netra dalam hal penyediaan sarana membaca Alquran," ujar Aziz.