Senin 02 Dec 2024 05:31 WIB
Lipsus Hari Disabilitas Internasional 2024

80 Persen Disabilitas Netra Muslim tak Bisa Baca Alquran Braille

Jumlah guru pengajar Alquran Braille dinilai masih sangat sedikit.

Rep: Muhyiddin, Fuji EP/ Red: A.Syalaby Ichsan
Membaca Alquran Braille (Ilustrasi)
Foto: Edi Yusuf/Republika
Membaca Alquran Braille (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia (ITMI) mengungkap jika sebanyak 80 persen dari dua juta tunanetra Muslim di Indonesia tidak bisa membaca Alquran Braille.

Ketua ITMI Yogi Madsuni menjelaskan, dari sekitar empat juta disabilitas netra yang ada di Indonesia, separuhnya adalah Muslim. "Kami melakukan identifikasi dan melakukan assessment, yang dari dua juta itu baru sekitar 20 persen. Bahkan mungkin kurang dari 20 persen yang bisa baca Alquran. Selebihnya belum bisa," jelas Yogi saat ditemui Republika di Jakarta, pekan lalu. 

Baca Juga

Yogi menjelaskan, tingginya jumlah buta huruf Alquran Braille bukan disebabkan sulitnya akses terhadap Alquran Braille. Menurut Yogi, mushaf standar braille masih sangat cukup mengingat banyak komunitas yang memberikan wakaf Alquran berhuruf timbul tersebut. Beberapa diantara mereka bahkan melakukan pencetakan Alquran Braille. 

Menurut Yogi, permasalahannya ada pada jumlah guru pengajar Alquran Braille yang masih sangat sedikit. Dia mencontohkan, jumlah disabilitas netra Muslim di daerah Bogor sekitar 500 orang.

Mayoritas belum bisa membaca Alquran Braille akibat minimnya  pengajar di daerah tersebut. Begitu pula, ujar dia, jumlah pengajar Alquran Braille di Jakarta yang dapat dihitung dengan jari. 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement