REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat berusia 40 tahun, Isa AS diangkat menjadi nabi dan rasul Allah. Ia memiliki sejumlah pengikut. Di tengah Bani Israil, putra Maryam itu juga menunjukkan pelbagai mukjizat, atas izin Allah SWT.
Kemudian, sejumlah orang yang dengki kepadanya membuat persekongkolan. Ini agar penguasa Palestina saat itu, Kerajaan Romawi, menganggapnya sebagai perusuh dan lalu memburunya.
Rencana jahat itu tidak berhasil. Allah menyelamatkan Nabi Isa dengan jalan mengangkatnya ke langit. Kemudian, Allah menjadikan seseorang tampil dengan wajah atau rupa yang seperti putra Maryam tersebut. Alhasil, para pemburu menyangka bahwa lelaki yang mereka salib adalah Isa AS, padahal bukan beliau.
Turunnya Isa AS dari langit ke bumi adalah salah satu tanda kiamat besar. Momen ini terjadi sesudah kedatangan Dajjal, yang menyesatkan banyak manusia dan membuat huru-hara di nyaris seluruh penjuru dunia--yakni kecuali Makkah dan Madinah.
Palestina, negeri tempat dilahirkannya Nabi Isa, kelak akan menjadi lokasi bertarungnya putra Maryam itu dengan Dajjal. Seperti dijelaskan dalam sebuah hadis Nabi Muhammad SAW, Isa AS diturunkan Allah di timur Damaskus.