REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — ASFA Foundation berkomitmen mendukung program dai yang berdakwah di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar. Selain untuk menyebarluaskan kearifan Islam, program tersebut juga bermanfaat untuk menguatkan keindonesiaan dan persatuan.
Kegiatan tersebut menjadi strategis untuk memanfaatkan segala sumber daya yang ada di daerah 3T untuk memperkuat nilai keindonesiaan di hadapan negara dan bangsa lain. Efek yang nanti akan muncul adalah penguatan pemberdayaan masyarakat yang berbarengan dengan peningkatan kesejahteraan dan ekonomi masyarakat yang ada di sana.
“Kami ASFA Foundation tentu memiliki konsen terhadap kegiatan dan program semacam itu. Bersama sejumlah instansi, baik negeri maupun swasta, kami sudah punya pengalaman untuk mendukung program penyebaran dai di daerah 3T,” ujar Kepala Divisi Tasarruf Lazis ASFA Zulfikar Pryangga dalam keterangannya kepada Republika pada Jumat (29/11/2024).
Pihaknya menghadiri Seminar Nasional dan Peluncuran Program Kemitraan Dakwah, Dai 3T dan Komunitas Marjinal yang digelar oleh Baznas RI. Acara dilaksanakan secara daring dan dihadiri oleh beberapa pimpinan Baznas antara lain ; Hj. Saidah Sakwan, Pimpinan Baznas; Dr. Imdadun Rahmat Deputi II Baznas RI, M.Si; Ust. Halim Anbiya, Pembimbing Komunitas Marjinal; Dr. H. Ahmad Zayadi, Dir. Penerangan Agama Islam Kementerian Agama; dan Dr. Suhardin selaku Sekretaris LDK PP Muhammadiyah.
Dalam forum tersebut muncul rekomendasi dan penguatan bidang dakwah antara lain:
Pertama, Baznas mengapresiasi program-program dakwah sosial yang dilaksanakan oleh lembaga-lembaga filantropi.
Kedua, lembaga filantropi dan pendidikan perlu berperan dalam penguatan dakwah kaum marjinal.
Ketiga, diharapkan jumlah Dai 3T tahun mendatang akan lebih banyak dari tahun sebelumnya.
Keempat, dakwah menyentuh seluruh aspek seperti aqidah, syariah, dan akhlak.
Kelima, kolaborasi program dakwah sosial antar lembaga bisa ditingkatkan untuk mendapat pencapaian yang lebih signifikan.
“ASFA Foundation berkomitmen untuk mendukung dai 3T,” ujar Zulfikar.