Selasa 12 Nov 2024 15:05 WIB

LDK Muhammadiyah Gelar Silatnas Dai Komunitas

Silaturahim ini menjadi momen memperkuat jaringan dai komunitas yang berkemajuan.

LDK PP Muhammadiyah gelar silaturahim nasional dai komunitas di Jakarta, 12-13 November 2024.
Foto: dok ist
LDK PP Muhammadiyah gelar silaturahim nasional dai komunitas di Jakarta, 12-13 November 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah menggelar Silaturahim Nasional (Silatnas) Dai Komunitas. Acara yang digelar pada 12-13 November 2024 ini mengumpulkan para pengurus LDK Muhammadiyah dari seluruh wilayah Indonesia.

Bertempat di gedung Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi DKI Jakarta, ratusan peserta menghadiri kegiatan ini dengan penuh semangat. Ketua LDK PP Muhammadiyah Ustaz Muchamad Arifin mengatakan, silatnas ini bertajuk "Refleksi dan Sinergi untuk Peningkatan Aksi."

Baca Juga

“Melalui acara nasional kali ini, momentum kita bangunkan agar terus bersemangat dalam dakwah komunitas yang berkemajuan dan mencerdaskan,” ujar Ustaz Arifin dalam sambutan di hadapan hadirin, Selasa (12/11/2024).

Ia pun mendorong seluruh pengurus LDK Muhammadiyah agar menjalankan program-program yang sudah dicanangkan sejak rapat kerja nasional (rakernas) pada awal periode.

Selain itu, lanjut Ustaz Arifin, silatnas ini juga menjadi ajang bagi para dai komunitas Muhammadiyah untuk saling bertukar pengalaman dan informasi tentang program di daerah masing-masing. Harapannya, mereka dapat meningkatkan sinergi dan kolaborasi, terutama bila program satu dengan lainnya saling beririsan.

"Yang tak kalah penting lagi adalah, menginformasikan dan menekankan bahwa dai komunitas model dakwahnya adalah jemput-antar. Bukan antar-jemput. Jadi, dai-lah yang menjemput komunitas, bukan komunitas yang menjemput dai,” ungkap Ustaz Arifin menjelaskan.

Ia pun mengimbau para dai komunitas agar mahir memanfaatkan teknologi digital, terutama di tengah masifnya penggunaan internet pada masa kini. Melalui media-media sosial, dakwah yang dilakukan pada level lokal dapat diangkat ke publik yang lebih luas.

"Karena itu, perlu juga digelar pelatihan untuk para dai komunitas di masing-masing lokal di berbagai daerah di Indonesia,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement