REPUBLIKA.CO.ID, SAN'A -- Juru bicara kelompok Houthi Brigadir Jenderal Yahya Saree mengumumkan pada Senin (11/11/2024) jika rudal balistik hipersonik, Palestine 2, telah dikerahkan hingga mengenai sasarannya dengan tepat.
Rudal balistik tersebut diluncurkan Houthi yang mendeklarasikan diri sebagai Angkatan Bersenjata Yaman (YAF) dalam operasi militer besar-besaran yang menargetkan pangkalan militer Nahal Sorek Israel. Pangkalan tersebut terletak di tenggara Yafa atau Tel Aviv yang diduduki. Menurut Saree, serangan tersebut merupakan bagian dari fase kelima eskalasi mereka terhadap pendudukan Israel, dilansir Al-Mayadeen.
Serangan itu membuat terjadinya kebakaran di sekitar objek tersebut setelah rudal mengenai sasaran. "Yaman tetap berkomitmen untuk mendukung rakyat Palestina dan Lebanon dengan menegakkan blokade maritim terhadap musuh [pendudukan Israel] dan melalui operasi militer yang mendukung," tegas Saree.
Dia menekankan, operasi YAF tidak akan berhenti sampai agresi berakhir, blokade terhadap Gaza dicabut, dan serangan terhadap Lebanon dihentikan.
Pengumuman tersebut muncul beberapa hari setelah Saree mengatakan bahwa YAF menargetkan pangkalan udara Nevatim di wilayah al-Naqab di Palestina selatan yang diduduki sambil mengonfirmasi adanya serangan langsung.
The fire that was sparked by shrapnel from the Houthi ballistic missile launched toward the Jerusalem area.
Crazy they’re still launching ballistic missiles at Israel. They don’t learn https://t.co/IkDEZM065C pic.twitter.com/rJq3xMT8rW
— Open Source Intel (@Osint613) November 11, 2024