Kamis 07 Nov 2024 22:28 WIB

Dunia Internasional Didesak untuk Intervensi Cabut Larangan Israel Soal UNRWA

Israel melarang UNRWA beroperasi di Jalur Gaza

Ribuan pengungsi berkerumun di depan toko roti di tengah kelaparan dan mahalnya harga-harga akibat blokade Israel di Khan Yunis, Gaza selatan. Jalur, 24 Oktober 2024.
Foto: EPA-EFE/HAITHAM IMAD
Ribuan pengungsi berkerumun di depan toko roti di tengah kelaparan dan mahalnya harga-harga akibat blokade Israel di Khan Yunis, Gaza selatan. Jalur, 24 Oktober 2024.

REPUBLIKA.CO.ID,  TEHRAN— Kepala Badan PBB Untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) Philippe Lazzarini memperingatkan bahwa jutaan orang Palestina akan terjerumus ke dalam kekacauan kecuali negara-negara anggota PBB mengintervensi untuk menghentikan penerapan undang-undang Israel yang melarang badan tersebut beroperasi.

"Tanpa campur tangan negara-negara anggota, UNRWA akan runtuh, membawa jutaan orang Palestina ke dalam kekacauan," kata Lazzarini kepada Majelis Umum PBB sebagaimana dilaporkan IRNA, Kamis (7/11/2024).

Baca Juga

Lazzarini juga menyampaikan bahwa agensinya menghadapi waktu yang paling sulit dan berat.

Majelis Umum PBB mengadakan pertemuan di New York pada Rabu, lebih dari seminggu setelah parlemen Israel, Knesset, menyetujui dua undang-undang yang melarang UNRWA beroperasi di wilayah yang dikuasai Israel dan membatasi keras kegiatannya di Tepi Barat yang diduduki serta Jalur Gaza yang terkepung. Undang-undang tersebut akan mulai berlaku 90 hari setelah disetujui pada 29 Oktober.

"Sejak dimulainya perang di Gaza, pejabat Israel menggambarkan pembubaran UNRWA sebagai tujuan perang. UU Knesset melayani tujuan ini," kata Lazzarini dalam pertemuan Majelis Umum PBB, menurut siaran pers oleh UNRWA.

Dia menambahkan bahwa niat Israel lebih dari sekadar merongrong UNRWA dan PBB. Israel berusaha mengakhiri hak Palestina untuk menentukan nasib sendiri, dan aspirasi untuk solusi politik yang adil.

Duta Besar Palestina untuk PBB, Riyad Mansour, berbicara dalam sesi yang sama pada Rabu, mengatakan bahwa larangan Israel terhadap UNRWA adalah bagian dari upaya panjang rezim Israel untuk menghancurkan masa depan Palestina.

Dia mengkritik serangan terbuka Israel terhadap PBB dengan menargetkan UNRWA yang ia sebut sebagai tulang punggung respons kemanusiaan internasional di Gaza.

Duta Palestina itu juga memperingatkan bahwa genosida yang sedang berlangsung di Gaza tidak akan berakhir dengan sendirinya dan menekankan bahwa PBB serta negara-negara anggotanya memiliki kewajiban untuk menghentikannya.

BACA JUGA: Kehancuran Proyek Zionisme Israel Mulai Terlihat Jelas?

Sementara itu, di lokasi terpisah, tusan Palestina untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa Riyad Mansour pada Rabu (6/11/2024) mengecam larangan Israel terhadap Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) dan menganggapnya sebagai "upaya jangka panjang untuk menghapuskan masalah Palestina."

Mansour, selama sidang UNRWA di Majelis Umum PBB, menggambarkan "serangan terbuka" Israel terhadap PBB, terutama UNRWA, yang menurutnya adalah “tulang punggung respons kemanusiaan internasional di Gaza.”

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement