Kamis 31 Oct 2024 15:37 WIB

Saad bin Abi Waqqas, Sang Pembebas Persia

Sahabat Nabi ini turut dalam misi menaklukkan Persia.

Sahabat Nabi (Ilustrasi)
Foto: Dok Republika.co.id
Sahabat Nabi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada hari itu, Madinah semakin ramai. Para pejuang dari berbagai wilayah Islam sudah berkumpul di kota Nabi SAW. Jumlahnya mencapai 36 ribu prajurit. Angka yang besar pada waktu itu. Amirul Mukminin Umar bin Khattab ra sangat gembira, seruannya dipenuhi para pejuang.

Umar segera berunding dengan beberapa sahabat senior, memilih siapa yang paling tepat diberi amanah memimpin pasukan yang besar itu. Pilihan jatuh pada Sa'ad bin Abi Waqqas ra, seorang sahabat yang mula-mula masuk Islam.

Baca Juga

Tiga malam sebelum masuk Islam, Sa'ad bermimpi seolah-olah dia tenggelam dalam kegelapan malam.

"Tiba-tiba di puncak kegelapan itu, aku melihat bulan purnama memancarkan sinarnya. Bulan itu kuikuti. Aku melihat tiga orang telah lebih dahulu berada di hadapanku. Mereka adalah Zaid bin Tsabit, Ali bin Abi Thalib, dan Abu Bakar ash-Shiddiq.

Aku bertanya kepada mereka, "Sejak kapan Anda bertiga di sini?" Mereka menjawab, "Belum lama." Ketiga orang itulah yang pertama masuk Islam di kalangan laki-laki.

Siang harinya Sa'ad mendengar kabar Nabi Muhammad SAW mengajak orang-orang kepada Islam secara diam-diam. Ingat mimpinya, Sa'ad yakin Allah ingin mengeluarkannya dari kegelapan dengan Islam. Sore harinya dia mencari Nabi dan menyatakan diri masuk Islam dalam usia lebih kurang 17 tahun.

Keislaman Sa'ad ditentang oleh ibunya. Ibunya mengancam akan mogok makan sampai mati jika Sa'ad tetap dalam Islam. Sa'ad tidak bergeming sedikit pun.

Tatkala ibunya benar-benar melaksanakan ancamannya, tanpa ragu Sa'ad menyatakan pendiriannya.

"Ibu, sesungguhnya aku sangat mencintai ibu. Tetapi, aku lebih cinta kepada Allah dan Rasul-Nya. Demi Allah! Seandainya ibu mempunyai seribu jiwa, lalu jiwa itu keluar dari tubuh ibu satu per satu (untuk memaksaku keluar dari agamaku) sungguh aku tidak akan meninggalkan agamaku karenanya."

Allah SWT berfirman: "Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku." (QS Luqman: 14).

Dari segi kekerabatan, Sa'ad dan Aminah binti Wahab, ibu Rasul SAW, sama-sama berasal dari Bani Zuhrah. Jadi, Sa'ad masih paman Rasulullah SAW.

 

sumber : Hikmah Republika oleh Prof Yunahar Ilyas
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement