Kamis 31 Oct 2024 15:33 WIB

Insan Bertauhid Diibaratkan Seperti Pohon Baik

Muslim yang bertauhid sifatnya diibaratkan seperti pohon yang baik.

Orang bertauhid (ilustrasi).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Orang bertauhid (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Allah SWT mengibaratkan orang-orang bertauhid seperti sebuah pohon.

"Tidaklah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit. Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhan-Nya. Allah membuat perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat" (QS Ibrahim: 24-25).

Baca Juga

Seorang Muslim yang memahami kalimat tersebut, kehidupannya akan mencerminkan karakteristik sebuah pohon yang kuat lagi banyak manfaatnya. Ada empat sifat "pohon tauhid."

Pertama, bahwa ketauhidan dan mahabbatullah akan terhunjam dalam lubuk hati bagaikan sebuah pohon yang akarnya teguh menghunjam ke bumi. Ia senantiasa lentur diterpa angin, kokoh tidak tercerabut.

Seseorang yang telah bertauhid sepenuhnya akan menjalani hidup dengan ringan. Ia pun akan mampu menghadang segala macam godaan dan tipuan duniawi yang menjerumuskan.

Kedua, ketauhidan yang telah tertancap kokoh di hati akan membawa seorang Muslim ke puncak prestasi. Ia akan menjadi mercusuar bagi umat yang lain seperti sebuah pohon yang cabangnya menjulang ke langit. Pribadi-pribadi semacam ini dapat kita saksikan pada masa Rasulullah SAW dan para sahabat.

Berbekal ketauhidan mereka dapat menggapai puncak prestasi dalam berbagai bidang kehidupan, seperti dalam politik, militer, ilmu pengetahuan, hingga lapangan spiritual.

Kalimat tauhid telah pula membawa mereka dari kegelapan kepada cahaya terang benderang; dari suku barbar menjadi suku paling disegani sebagai pembawa cahaya kemajuan bagi dunia.

Ketiga, ketauhidan akan melahirkan ketaatan dan penghambaan total kepada Allah, seperti sebuah pohon yang menghasilkan buah-buahan segar, harum, lezat, dan bergizi pula.

Ketauhidan akan berbuah ketaatan dan amal serta pembebasan manusia dari segala macam belenggu. Seseorang yang mengenal Allah tentu akan memahami tujuan hidupnya. Tujuan untuk apa ia diciptakan, sehingga ia akan menjalani hidup dengan penuh vitalitas dan beribadah dengan penuh keikhlasan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement