Ahad 27 Oct 2024 08:10 WIB

Israel Asia Center Rilis Program Israel-Indonesia Futures, Berikut Penjelasannya

Tujuan program tersebut untuk membangun kemitraan masa depan kedua negara.

Israel-Asia Center
Foto: Tangkapan layar
Israel-Asia Center

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Lembaga non-profit asal Israel, Israel Asia Center merilis program Israel-Indonesia Futures yang disebut akan dihelat pada 5 Januari-4 Mei 2025. Dikutip dari laman israel asia center, program yang akan diselenggarakan secara daring tersebut akan mempertemukan para pemimpin lintas sektoral yang baru muncul dan mapan dari Israel dan Indonesia.

Tujuannya, untuk membangun kemitraan dan menavigasi serta membentuk masa depan antara kedua negara ini – meskipun tidak ada hubungan diplomatik.

Baca Juga

Dalam penjelasannya, lembaga yang bermarkas di Yerussalem itu mengklaim, proses normalisasi antara Indonesia dengan Israel akan berjalan seiring dengan proses normalisasi dengan Arab Saudi. Meski demikian, proses tersebut yang berlangsung seiring dengan ditekennya perjanjian Abraham Accord, kemudian tersendat  setelah adanya serangan 7 Oktober. Laman tersebut mengklaim proses normalisasi masih berlangsung secara bertahap.

“Sampai pembicaraan itu terjadi, fokus kami tetap pada pembinaan dialog dan pembangunan jembatan antara warga Israel dan Indonesia. Melalui keterlibatan aktif antarmasyarakat, kami telah melihat bagaimana kemajuan yang signifikan dapat dicapai. Dengan melanjutkan kegiatan kerja sama kami, kami bermaksud untuk memperluas landasan yang telah diletakkan menuju masa depan bersama di mana saling pengertian dan pembangunan kemitraan antara Israel dan Indonesia dapat berkembang,”tulis Israel Asia Center lewat laman resminya.

Lembaga yang dinahkodai Ariel Berry tersebut juga menjelaskan, program Israel-Indonesia Futures adalah program daring dinamis yang mempertemukan para pemimpin lintas sektoral yang baru muncul dan mapan dari Israel dan Indonesia. Tujuannya, untuk membangun kemitraan dan menavigasi serta membentuk masa depan antara kedua negara ini – meskipun tidak ada hubungan diplomatik diantara kedua negara.

Program ini diklaim akan membawa peserta dalam perjalanan yang membuka mata dan transformatif, menemukan potensi yang belum dimanfaatkan antara Israel (negara Start-Up' dan satu-satunya negara Yahudi di dunia) dan Indonesia (yang diharapkan menjadi ekonomi terbesar ke-5 di dunia pada tahun 2030 dan negara dengan mayoritas Muslim terbesar di dunia).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement