Sabtu 26 Oct 2024 09:00 WIB

ISEF 2024: Meracik Strategi Pengelolaan Dana Haji yang Efisien

Forum ini akan merumuskan strategi inovatif untuk mengelola dana haji.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Rukun Haji (ilustrasi)
Foto: republika
Rukun Haji (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- International Hajj Fund Forum (ISEF) 2024 menjadi platform strategis untuk membahas pengelolaan keuangan haji yang lebih efisien dan efektif. Ini merupakan forum haji Internasional yang diselenggarakan sebagai bagian dari Indonesia Sharia Economic Festival. 

Konferensi yang akan berlangsung di JCC Jakarta pada 30 Oktober 2024 ini mengangkat tema "Transforming Hajj Management: Financial Optimization and Market Expansion Strategies,".

Baca Juga

Kepala Pelaksana Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), Fadlul Imansyah mengatakan, acara yang diinisiasi BPKH dan Bank Indonesia ini bertujuan memperkuat sinergi antara pengelolaan keuangan haji dan pengembangan ekonomi syariah secara keseluruhan.  

“Forum ini akan merumuskan strategi inovatif untuk mengelola dana haji secara lebih efisien dan menguntungkan, juga memperluas ekspansi pasar produk halal khususnya di Arab Saudi, yang diharapkan dapat memberi kontribusi lebih signifikan bagi pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia,” ujar Fadlul dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (25/10/2024).

Forum Haji Internasional berlangsung dalam dua sesi diskusi. Sesi diskusi pertama berfokus pada Optimizing Hajj Funds: Management Strategies and Risk Mitigation. Dalam sesi ini, para ahli keuangan dari berbagai negara, termasuk perwakilan dari Saudi Central Bank dan Tabung Amanah Islam Brunei, akan berbagi pandangan tentang strategi pengelolaan dana Syariah. 

“Termasuk bagaimana mengoptimalkan dana haji Indonesia untuk mendapatkan keuntungan yang berkelanjutan dan meminimalkan risiko,” ucap Fadlul.

Sedangkan di sesi kedua pengiriman produk halal Indonesia, khususnya yang mendukung kebutuhan jemaah haji dan umrah, menjadi salah satu agenda utama yang bertajuk “Strategic Penetration: Enhancing Hajj and Umrah Support Products in the Saudi Arabian Market”. 

“Peran BPKH dalam mendukung salah satu ekosistem haji dan umrah tersebut menjadi kunci dalam mendorong kolaborasi antara pelaku usaha Indonesia dan mitra di Arab Saudi,” kata dia.

Dengan adanya BPKH sebagai lembaga pengelola dana yang terlibat langsung, diharapkan terbentuk kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan di Arab Saudi, yang akan mempercepat proses produk halal Indonesia ke pasar global.

“Sebagai pengelola dana haji, BPKH memiliki peran kunci dalam mendorong stabilitas keuangan syariah di Indonesia. Pengelolaan dana haji yang baik akan memberikan dampak positif bagi stabilitas sistem keuangan syariah,” jelas Fadlul. 

Hal ini menciptakan dampak ekonomi yang luas, tidak hanya untuk sektor haji tetapi juga untuk sektor ekonomi Islam secara keseluruhan.

"Konferensi Haji Internasional 2024 merupakan langkah penting dalam upaya Indonesia untuk menjadi pusat ekonomi syariah global. Melalui konferensi ini, diharapkan dapat dihasilkan berbagai inisiatif strategis untuk meningkatkan pengelolaan haji,” kata Fadlul.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement