Selasa 22 Oct 2024 15:25 WIB

GP Ansor Gelar Apel Pasukan Bertabur Angka 8 di Hari Santri, Apa Maknanya?

Perayaan Hari Santri mengenang sejarah monumental perjuangan para ulama dan santri.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Sejumlah santri menyanyikan Mars Santri saat mengikuti upacara memperingati Hari Santri Nasional di Lapangan Maulana Yudha Negara, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (22/10/2024). Upacara yang diikuti perwakilan pondok pesantren se-Kabupaten Tangerang tersebut mengusung tema Menyambung Juang, Merengkuh Masa Depan.
Foto: ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin
Sejumlah santri menyanyikan Mars Santri saat mengikuti upacara memperingati Hari Santri Nasional di Lapangan Maulana Yudha Negara, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (22/10/2024). Upacara yang diikuti perwakilan pondok pesantren se-Kabupaten Tangerang tersebut mengusung tema Menyambung Juang, Merengkuh Masa Depan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peringatan Hari Santri 2024 yang digelar oleh Pimpinan Pusat GP Ansor akan bertabur angka delapan untuk menyambut kepemimpinan baru di Republik Indonesia (RI). Apel Santri yang diagendakan digelar di Banten akan diikuti 8.888 personel di delapan titik.

Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharuddin menyatakan perayaan Hari Santri adalah bagian dari semangat masyarakat Indonesia mengenang sejarah monumental perjuangan para ulama dan santri dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui resolusi jihad dan pertempuran 10 November di Surabaya.

Baca Juga

“Tidak ada yang menafikan sejarah Hari Santri, dan ini akan selalu kami kenang sebagai perjuangan mempertahankan kedaulatan Republik dari tangan sekutu,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id di Jakarta, Selasa (22/10/2024).

Apel peringatan Hari Santri 2024 ini merupakan hasil kolaborasi dengan Pengurus Wilayah GP Ansor Banten. Dalam acara ini sekaligus akan dilaksanakan pelantikan PC Ansor Pandeglang.

Pelaksanaan Apel 8888 santri ini digelar di delapan kabupaten/kota di Banten. Sementara para personel apel, berasal dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) hingga majelis pengajian yang merupakan binaan kader Ansor Banten.

Addin menegaskan, perayaan Hari Santri tak sekedar ritual tahunan, melainkan bagian dari semangat masyarakat Indonesia mengenang sejarah monumental perjuangan para ulama dan santri dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

“Tinggal hari ini bagaimana kita merayakannya dengan merekontektualisasi gerakan. Jika dulu mempertahankan kemerdekaan, maka sekarang menjaga dan mempertahankannya dengan beragam metode yang relevan,” ucapnya.

Salah satu cara merawatnya adalah dengan menyiapkan kemenangan Indonesia di masa yang akan datang dengan mengerahkan segala potensi yang dimiliki organisasi untuk mewujudkan visi Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045 dengan delapan misi Asta Cita.

Asta Cita yang diusung Prabowo-Gibran berisikan tentang pengokohan ideologi hingga demokrasi. Ada juga soal pemantapan sistem pertahanan negara dan mendorong kemandirian bangsa lewat swasembada pangan hingga ekonomi kreatif. Termasuk di dalamnya memperkuat pembangunan SDM, melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi, meningkatkan lapangan kerja hingga soal reformasi politik, hukum, dan birokrasi.

Selaras dengan Asta Cita, GP Ansor menggarap visi BISA yang berisi empat pilar, yaitu Bidang Bisnis, Inovasi, Sumber Daya Manusia (SDM), dan Anak Muda.

Empat pilar BISA ini dirancang untuk mendukung program pemerintahan yang terfokus pada seluruh anak muda Indonesia sebagai calon pemimpin masa depan.

“Untuk memenangkan Indonesia, tidak ada metode lain selain menyiapkan SDM yang mumpuni dan terampil. Kita kuatkan itu lalu kolaborasikan dengan pemerintah. Ini akan menjadi kekuatan besar yang bisa berdampak pada kesejahteraan sosial dan ekonomi Indonesia,” kata Addin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement